Pengakuan Caleg di Garut yang Tutup Jalan, Rela Viral Demi Masyarakat Bersatu dan Kompak

Wawan Setiawan seorang calon anggota legislatif Partai Gerindra buka suara soal alasan jalan di rumahnya setelah dirinya kalah di Pemilu 2024.

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/SIDQI AL GHIFARI
Wawan Setiawan calon anggota legislatif (caleg) yang gagal duduk di kursi DPRD Garut membuka kembali akses jalan yang sebelumnya sempat ia tutup. Dibukanya kembali akses jalan itu disaksikan unsur pemerintahan setempat dan anggota TNI-Polri, Kamis (29/2/2024) siang. 

Ia juga mempersilahkan warga sekitar rumahnya untuk mengakses jalan yang sempat ia tutup. Jalan tersebut menurutnya sangat vital untuk menunjang aktivitas warga.

"Sekarang silahkan dipergunakan itu jalan, semoga menjadi tabungan amal untuk saya dan keluarga," ungkapnya.

Sebelumnya, polemik calon legislatif (Caleg) gagal di Garut yang tutup akses jalan bagi warga berakhir damai setelah kedua belah pihak bermusyawarah.

Kedua belah pihak antara warga dan sang caleg akhirnya bisa bermusyawarah di Kampung Ciarog, Desa Kersamanah, Kecamatan Kersamanah, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Wawan meminta maaf maaf kepada masyarakat atas peristiwa yang membuat heboh dan viral itu.

"Kepada masyarakat yang terganggu, saya khususnya dan keluarga mohon maaf dan ini awal dari perjuangan ke depan untuk bisa membangun kekompakan masyarakat," ujarnya kepada awak media saat membuka kembali jalan yang sempat ditutup, Kamis (19/2/2024) siang.

Diduga karena gagal duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat Garut, seorang caleg tutup akses jalan di depan rumahnya yang selama ini digunakan warga. Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Ciarog, Desa Kersamanah, Kabupaten Garut, Jawa Barat. 
Diduga karena gagal duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat Garut, seorang caleg tutup akses jalan di depan rumahnya yang selama ini digunakan warga. Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Ciarog, Desa Kersamanah, Kabupaten Garut, Jawa Barat.  (TRIBUNJABAR / SIDQI AL GHIFARI)

Ia menuturkan, dari polemik tersebut besar harapan agar masyarakat ke depan dalam event politik bisa satu suara dalam memilih.

Hal tersebut menurutnya, agar pembangunan dan kesejahteraan di desa nya bisa tercapai.

"Misalnya ada Pilkada (harus) satu suara, tokoh-tokoh berkumpul, bargaining dengan calon bupati, terus (menyampaikan) kesulitan masyarakat apa, diomongkan," ungkapnya.

Wawan menjelaskan, dalam kondisi saat ini pembangunan desa melalui iuran dari masyarakat cukup sulit dan membuat masyarakat tidak nyaman.

Maka menurutnya, jika masyarakat tidak satu suara maka komunikasi politik dengan para pemangku kebijakan akan sulit.

Baca juga: Warga Subang Ngeluh Banjir Saluran Air Dibongkar Caleg Gagal, Dedi Mulyadi Gerak Cepat Perbaiki

"Itu inti harapan saya, membangun dari anggaran pemerintah dengan cara masyarakat kompak,"

"Walaupun harus malu nyebar (viral) kemana-mana, tapi ini pengorbanan untuk ke depannya," ungkap Wawan.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Pembukaan kembali akses jalan yang sempat ditutup oleh pondasi semen dan bata itu disaksikan langsung oleh unsur pemerintahan desa dan anggota TNI-Polri. (*)

 

 

 

 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved