Pasca-gempa Subang, Sejumlah Rumah Retak-retak dan Terjadi Pergeseran Tanah di Sejumlah Desa

Daerah yang mengalami pergeseran tanah yang diduga dampak dari gempa Subang tersebut di antaranya Desa Bunihayu, Kecamatan Jalancagak.

Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Hermawan Aksan
Dok BPBD Subang
Kondisi rumah warga Desa Sukamelang, Kecamatan Kasomalang, yang retak-retak dan ambles lantainya. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang, Ahya Nurdin

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Dampak gempa bumi yang terjadi di Subang selama tiga hari berturut-turut, dengan kekuatan 2,9 Magnitude yang berpusat di Ciater, telah menyebabkan sejumlah rumah rusak di dinding dan lantai.

Retakan tersebut terjadi karena adanya pergeseran tanah setelah terjadinya gempa tiga hari berturut-turut.

Daerah yang mengalami pergeseran tanah yang diduga dampak dari gempa Subang tersebut di antaranya Desa Bunihayu, Kecamatan Jalancagak, dan Desa Sukamelang, Kecamatan Kasomalang.

Di Desa Sukamelang, terpantau beberapa rumah mengalami retakan di dinding, dan lantai.

Di Desa Bunihayu retakan tanah terjadi di beberapa perkebunan warga, bahkan ada beberapa tanah yang ambles.

Adanya rumah warga yang retak-retak akibat terjadinya pergeseran tanah di Desa Sukamelang dan Bunihayu tersebut dibenarkan oleh Pihak BPBD Subang.

"Iya, benar, kami sudah melakukan pengecekan ke dua desa tersebut dan memang terjadi retakan tanah di perkebunan warga juga beberapa rumah warga di Desa Sukamaleng mengalami retakan di dinding dan ambles di bagian lantainya," kata Kalak BPBD Subang Udin Jazudin, Kamis (29/2/2024).

Menurut Udin, terjadinya retakan tanah di dua desa tersebut terjadi setelah Subang diguncang gempa selama tiga hari dengan Magnitude terbesar kemarin, yakni 2,9 SR.

"Dugaan retakan tanah yang terjadi di dua desa di kawasan Subang Selatan tersebut dipicu oleh gempa yang berpusat di Subang," katanya.

Untuk meminimalisasi hal-hal yang tidak diinginkan akibat adanya retakan tanah tersebut, hari ini Kamis (29/2/2024) BPBD melakukan mitigasi bencana kepada warga masyarakat setempat.

"Titik kordinat episentrum gempa 2.9 SR Subang sudah terlacak, masih dalam pendalaman atau pengkajian dari BMKG Jabar dan hari ini kami juga melakukan mitigasi bencana dengan cara sosialisasi bencana, pemetaan wilayah dan bangunan yang rapuh jika ada getaran gempa," katanya

Udin Jazudin juga mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa waspada terkait cuaca ekstrem dan seringnya terjadi gempa di kawasan Subang Selatan.

"Tetap waspada potensi bencana gempa maupun bencana lainnya seperti banjir dan longsor yang rawan terjadi di Kawasan Subang Selatan," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved