Ibu Hamil di Cianjur Kehilangan Janin Diduga akibat Telat Penanganan, Ini Kata Pihak RSUD Pagelaran

Nandang Suhendar (46), suami Nia Herdiana, menjelaskan, sebelum kejadian, istrinya tersebut sempat mengalami kelelahan.

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Hermawan Aksan
Dok RSUD Pagelaran
RSUD Pagelaran, Kabupaten Cianjur. Nia Herdiana (45), ibu hamil asal warga Kampung Rahayu, Desa Sukajadi, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur, terpaksa harus kehilangan janinnya karena diduga terlambat penanganan di RSUD Pagelaran, Rabu (27/2/2024). 

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Nia Herdiana (45), ibu hamil asal warga Kampung Rahayu, Desa Sukajadi, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terpaksa harus kehilangan janinnya akibat diduga terlambat penanganan di RSUD Pagelaran.

Nandang Suhendar (46), suami Nia Herdiana, menjelaskan, sebelum kejadian, istrinya tersebut sempat mengalami kelelahan setelah mengikuti beberapa kegiatan satu pekan terkahir.

"Istri saya sempat mengikuti kegiatan di TPS waktu pemilu dan acara pernikahan keluarga. Hingga akhirnya mengalami gejala kelelahan," katanya kepada wartawan, Rabu (28/2/2024).

Karena khawatir, kata dia, istrinya yang tengah hamil dua bulan tersebut kemudian dibawa ke bidan terdekat untuk dilakukan pengecekan.

Namun dianjurkan agar dibawa ke puskesmas.

"Saat dilakukan penanganan di puskesmas, dokternya memberikan obat berbentuk pil dan apabila bereaksi mengeluarkan vlek hitam diminta untuk kembali ke puskesmas. Ternyata obatnya bereaksi sehingga saya bawa kembali ke puskesmas," ucapnya.

Ia mengungkapkan, saat di puskesmas istrinya kemudian dirujuk ke RSUD Pagelaran untuk menanganan medis lebih lanjut.

Pasalnya, fasilitas di puskesmas belum memadai.

"Hingga keesokan harinya pada Rabu (21/2/2024) saya membawa ke RSUD Pagelaran. Karena saya tidak tahu dan tidak ada yang mengarahkan klinik, karena salah, kemudian diarahkan lagi ke poli kandungan," ucapnya.

Nandang mengungkapkan, saat tengah mengantre di poli kandungan, istrinya sempat meminta izin untuk ke toilet.

Saat di toilet itulah istrinya mengalami pendarahan.

"Saat mengalami pendarahan istri saya ditolong petugas rumah sakit, kemudian diarahkan ke IGD untuk tindakan medis, itu pun harus menunggu dokternya, mulai dari dari jam 08.00 WIB dan baru penanganan pukul 11.30 WIB," katanya.

Ia mengungkapkan, saat menjalani penanganan medis, istrinya tersebut terpaksa harus dilakukan kuretase dan menjalani rawat inap di rumah sakit.

"Sampai esoknya istri saya sudah diperbolehkan pulang dan memerima salinan rekam medis tapi tidak mendapatkan penjelasan dari pihak rumah sakit," ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved