Lima Keluarga Diungsikan, Pergerakan Tanah di Rongga Bandung Barat Ancam Puluhan Rumah

Sejumlah warga mengungsi setelah terjadi pergerakan tanah yang terus terjadi di Kampung Cigombong, RT 04/13, Desa Cibedug Kecamatan Rongga.

|
Editor: Giri
Dok. BPBD KBB
Kondisi rumah di Kampung Citiis, RT 02/11, Desa Cicadas, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang terdampak pergerakan tanah , Selasa (21/11/2023) malam. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Sejumlah warga mengungsi setelah terjadi pergerakan tanah yang terus terjadi di Kampung Cigombong, RT 04/13, Desa Cibedug Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Puluhan rumah terancam. Beberapa di antaranya bahkan sudah rusak parah.

Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Asep Sehabudin, mengatakan, pergerakan tanah mulai terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan selama berhari-hari, 19 Februari lalu. Pergerakan tanah terus berlanjut, Minggu (25/2).

"Akibat pergerakan tanah itu, 34 rumah terancam dan empat rumah mengalami rusak sedang, bahkan lima keluarga terpaksa diungsikan ke rumah kerabatnya," ujarnya saat dihubungi, kemarin.

Selain rumah yang terdampak, kata Asep, pergerakan tanah itu juga menyebabkan bangunan sekolah dan jalan lingkungan mengalami retak-retak, sehingga siswa dan warga harus lebih waspada.

"Sekolah yang terdampak itu SDN Babakan Talang, jadi seluruh bangunan dinding, lantai, dan halaman sekolah mengalami retak sedang, termasuk jalan lingkungan," kata Asep.

Baca juga: Pergerakan Tanah Melanda Rongga Bandung Barat, 34 Rumah Terancam dan 4 Rusak Termasuk Gedung Sekolah

Asep mengatakan, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN Babakan Talang diliburkan sementara sejak 21-26 Februari 2024 karena pergerakan tanah ini harus segera ditangani.

Berdasarkan hasil investigasi petugas BPBD KBB di lapangan, ujarnya, pergerakan tanah tersebut kemungkinan dipicu akibat hujan deras dan diperparah dengan kondisi tanah yang labil.

"Untuk memastikan penyebab dan keamanan bagi warga, pergerakan tanah ini perlu dilakukan kajian geologi," ucapnya.

Untuk sementara, warga yang tinggal di sekitar lokasi pergerakan tanah diimbau harus waspada terutama saat turun hujan deras karena bencana ini dikhawatirkan semakin meluas dan akan berdampak lebih besar.

"Hujan deras masih sering turun, jadi warga harus lebih waspada karena khawatir pergerakan tanah semakin parah dan meluas," ujar Asep.

Tak hanya di KBB, bencana menyusul hujan deras yang terus turun selama berhari-hari juga terjadi di Kabupaten Sumedang.

Di Kabupaten Sumedang, lanah longsor bahkan nyaris merenggut nyawa warga. Beruntung, meski sempat terkubur, nyawanya selamat.

Di Kabupaten Sumedang, longsor terjadi di Jalan Lingkar Timur Jatigede, Sumedang, Minggu (25/2) pagi. Ojo (49) terkubur bersama warungnya saat longsor terjadi. Begitu juga dua sepeda motor yang ada di sana.

Baca juga: Ojo Terkubur hingga Seleher, Masih Trauma Setelah Jadi Korban Tanah Longsor Jatigede Sumedang

Camat Jatigede, Wudan Lukmanul Hakim menjelaskan bahwa Ojo selamat dan kondisinya masih trauma. Ojo terbaring lemas di rumahnya untuk pemulihan setelah diberikan perawatan medis. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved