Dua Mahasiswa Unpad Meninggal Tersambar Petir, Objek Wisata Batu Kuda Gunung Manglayang Tetap Buka

Menurut humas Perhutani Bandung Utara, Endan Cahyadi, baru kali ini terdapat kejadian orang tersambar petir di kaki Gunung Manglayang saat berkemah.

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Shania Septiana
Foto ilustrasi suasana Wana Wisata Batu Kuda di kaki Gunung Manglayang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (17/5/2021). Dua mahasiswa Univesitas Padjadjaran meninggal dunia tersambar petir saat berkemah di Batu Kuda, Jumat (23/2/2022) malam. 

Sebetulnya, kata Endan, pukul 22.00 WIB, hujan rintik-rintik saja, jadi sebagian orang ada yang pulang dan kalau telanjur menginap berkemah di sana.

Menurut Endan, korban berkemah sekitar tujuh orang, dua orang menjadi korban tersambar petir.

Dua mahasiswa tersebut adalah Mitzelion Rayi Adimastya, mahasiswa Fakultas Teknik Geologi angkatan 2021 asal Cibubur, dan Bangkit Alyuda Prasetyo, mahasiswa Fakultas Teknik Geologi angkatan 2022 asal Padang, Sumatra Barat.

"Teman-temannya saat kejadian langsung panik, menghubungi keluarga dan temannya. Pihak kami juga langsung melakukan koordinasi dengan kepolisian dan membawa korban ke RS AMC," kata dia.

Besok paginya, kata Enden, pihaknya langsung menguruskan asuransinya, dan tetap standby sampe olah TKP dari kepolisian selesai.

Saat itu kata Enden, pengunjung lainnya ada juga yang pulang dan ada juga yang melanjutkan berkemah di Batu Kuda, besoknya Batu Kuda, juga tak ditutup.

"Sekarang juga masih dibuka cuman dengan ketentuan kalau cuaca ekstrim ditutup. Semua lokasi wisata buat aturan seperti itu," kata Endan.

Endan mengimbau, bagibmasyarakat yang akan berkemah, khususnya di Manglayang karena ini kawasan hutan harus selalu berhati-hatu, jika situasi kondisi cuaca yang kurang bagus untuk mengurungkan niatnya jangan memaksakan.

"Kalaupun sudah terlanjur, harus selalu koordinasi dengan petugas kalau ada hujan atau petir, ataupun cari perlindungan yang tidak rawan atau tidak dekat dengan pohon," ujar Endan.

Endan menjelaskan, di setia lokasi berkemah, sudah ditentukan ada jalur evakuasi saat darurat. Bahkan kata Endan, di Manglayang, sudah disampaikan di tiket masuk, arah evakusi jika terjadi hal darurat.

"Tidak boleh mendekat dengan pohon di saat hujan atau ada petir, dan lainnya.

Sebetulnya, menurut Endan, di tiket masuk sudah diberi arahan secara tertulis dan disampaikan oleh petugas.

"Cuman ya namanya musibah, kita gak tau kan, tapi minimal petugas sudah ngasih arahan dan saran misal berkemah di titik mana, supaya petugas bisa mengarahkan posisi yang lebih aman," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved