"Alhamdulillah Ada Stok hingga Akhir Bulan" Warga Cibeunying Semringah Dapatkan Bahan Pokok Murah

Berdasarkan pantauan Tribunjabar.id pada Selasa (20/2) harga beras paling murah di pasar tradisional dibanderol Rp 15 ribu per kilogram.

Penulis: Nappisah | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Nappisah
Suasana pasar murah di Cibeunying, Kota Bandung, Selasa (20/2/2024). 

Laporan Wartawan TribunJabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Senyum semringah terpancar dari raut warga yang telah mengantre sejak pagi demi bahan pokok murah di Pasar Kreatif Jawa Barat (PJKB), Selasa (20/2/2024).

Beras seberat lima kilogram jadi sasaran warga Cibeunying, Kota Bandung, yang dibanderol Rp 53 ribu.

Merangkak naiknya harga beras sejak awal tahun membuat warga mengeluhkan harga beras.

Berdasarkan pantauan Tribunjabar.id pada Selasa (20/2/2024) harga beras paling murah di pasar tradisional dibanderol Rp 15 ribu per kilogram.

Adapun beras kualitas medium hingga premium dibanderol Rp 16 ribu hingga 18 ribu per kilogram.

Sereang warga Padasuka, Cibeunying, Kurnamah (43), mengatakan, bahan pokok yang dijual di operasi pasar murah jadi angin segar di tengah meroketnya harga bahan pokok.

"Alhamdulillah, jadi ada stok hingga akhir bulan," ujarnya, kepada Tribunjabar.id, Selasa (20/2/2024).

Kurnamah kerap mencampur beras medium dan premium untuk makan sehari-hari saat harga beras melonjak tinggi.

"Kita pasti ingin menyajikan makanan dan asupan gizi yang baik untuk keluarga. Bahan pokok sering naik tapi pendapatan tetap, itu agak kerepotan mengatur pengeluarannya," ungkapnya.

"Beras medium kadang dapatnya yang kuning, pecah-pecah. Kalau dimasak keras, tidak sepulen biasanya," katanya.

Kurnamah pun kerap mengingatkan anak-anaknya untuk menghabiskan makanan yang telah disajikan.

"Saya masih punya anak kecil, sering tantrum kalau makanannya tidak habis itu suka ngomel, beras lagi mahal jangan sampai yang ada itu disia-siakan," imbuhnya.

Tak hanya memburu beras, bahan pokok lain seperti minyak, telur, dan gas LPG jadi sasarannya untuk berbelanja.

Sejak pagi, Kurnamah telah menyiapkan totebag berukuran besar yang ia bawa ke operasi pasar murah.

"Saya diantar suami, dia bawa gas 3kg. Pagi itu antreannya sudah panjang, jadi kami bagi-bagi tugas. Saya antre dia antar anak sekolah nanti menyusul ke sini," jelas Kurnamah.

Dia berharap, operasi pasar murah dapat digelar kembali pada awal bulan atau menjelang bulan suci Ramadan. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved