Harga Telur di Purwakarta Merangkak Naik Jelang Ramadan, Pedagang Bingung Permintaan Meningkat

Sejumlah harga kebutuhan pokok di pasar tradisional di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, merangkak naik jelang memasuki Ramadan 1445 H.

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Giri
Tribun Jabar/Deanza Falevi
Pemberli memilih telur di Pasar Rebo di Purwakarta, Senin (19/2/2024). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, PURKWAKARTA - Sejumlah harga kebutuhan pokok di pasar tradisional di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, merangkak naik jelang memasuki Ramadan 1445 H.

Pantauan Tribunjabar.id di Pasar Rebo Purwakarta, Senin (19/2/2024), harga telur ayam berada di level Rp 29 ribu per kilogram.

Harga ini mengalami kenaikan sebesar Rp 3 ribu.

Menurut pedagang, kenaikan ini sudah terjadi sejak dua minggu lalu. Diduga, harga naik efek dari momen Pemilihan Umum, terutama pemilihan capres-cawapres 2024. 

Selain itu, harga-harga memang selalu naik saat momen jelang Ramadan.

Baca juga: Jadwal dan Lokasi Pasar Murah di Kota Bandung Februari-Maret 2024, Harga Beras Rp 10.600/Kg

"Kenaikan harga telur itu terjadi di momen-momen tertentu, dan itu udah bisa jadi patokan, sepengetahuan saya berdagang. Seperti kemarin Pemilu. Terus sekarang menghadapi sasih saum (bulan Ramadan)," ujar Kiki, satu pedagang sembako yang ditemui Tribunjabar.id, Senin (19/2/2024).

Ia mengaku kebingungan. Pasalnya, di tengah harga ayam naik, namun omzet penjualan telur ayam justru meningkat seiring dengan banyaknya permintaan. Namun jika harga telur ayam turun, permintaan stagnan.

"Telur kalau naik itu lebih laku. Enggak tahu efek dari mana, enggak ngerti," katanya.

Baca juga: Pemkot Bandung Gelar Pasar Murah Solusi Mahalnya Harga Beras, Setiap Kecamatan Dapat 10 Ton

Namun tingginya harga telur ayam ini dikeluhkan oleh para pembeli.

"Ya lumayan mahal ya semua pada naik. Kalau bisa turun jadi Rp 25 ribu, harga telurnya. Kan telur mah makanan yang harus ada stoknya di rumah, jadi di cukup-cikupin aja," ungkap Titin, seorang pembeli.

Hal senada juga dikatakan Hasnaeni. Dia menyebutkan, harga telur membuatnya membatasi daftar belanja.

"Kalau bisa diturunin. Sekarang jadi diatur-atur belanjanya," ucapnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved