Siswa SD Tenggelam saat Pramuka

Polisi Selidiki Tragedi 3 Siswa SDN 1 Lajer Indramayu Tenggelam saat Pramuka, Pembina Juga Tenggelam

Usai membantu proses pencarian di Sungai Panarikan Kecamatan Tukdana, Indramayu, Polisi akan melakukan penyelidikan lebih dalam.

|
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Ravianto
Istimewa
Tim SAR sedang mengevakuasi korban tenggelam di Sungai Panarikan Kecamatan Tukdana, Indramayu, Sabtu (17/2/2024). Polisi akan melakukan penyelidikan lebih dalam terkait tragedi 3 siswa SD tenggelam saat pramuka ini. 

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Tragedi meninggalnya 3 murid SDN 1 Lajer di Kabupaten Indramayu akibat tenggelam di sungai dalam kegiatan kepramukaan menyita perhatian publik.

Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (17/2/2024) kemarin.

Polres Indramayu pun dalam hal ini langsung turun tangan.

Usai membantu proses pencarian di Sungai Panarikan Kecamatan Tukdana, Indramayu, polisi akan melakukan penyelidikan lebih dalam.

Hal ini sekaligus untuk memastikan apakah ada unsur kelalaian atau tidak dalam kejadian tersebut.

Kapolsek Tukdana, AKP Iwa Mashadi mengatakan, saat ini pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi-saksi.

Suasana histeris menyelimuti keluarga korban yang meninggal dunia dalam kegiatan pramuka di Sungai Panarikan Kecamatan Tukdana, Indramayu, Sabtu (17/2/2024).
Suasana histeris menyelimuti keluarga korban yang meninggal dunia dalam kegiatan pramuka di Sungai Panarikan Kecamatan Tukdana, Indramayu, Sabtu (17/2/2024). (Istimewa)

"Sejauh ini sudah ada beberapa saksi yang dimintai keterangan. Dari unsur masyarakat yang melapor kemudian masyarakat yang membantu menemukan korban," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (18/2/2024).

Sementara dari pihak sekolah, lanjut Iwa, belum bisa dimintai keterangan.

Pihak sekolah masih syok, terlebih diketahui juga ada salah satu guru pembina pramuka yang juga ikut tenggelam saat menolong muridnya.

Baca juga: Beredar Foto Siswa SDN 1 Lajer Indramayu Tenggelam saat Pramuka, Hanya Terlihat Telapak Tangannya

Beruntungnya guru pembina tersebut dapat diselamatkan dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.

"(Pihak sekolah) rencana tindak lanjut memang akan dilakukan pemeriksaan," ujar dia.

Masih disampaikan Iwa, untuk keterangan awal, kejadian 3 murid tenggelam ini memang saat mereka tengah melakukan kegiatan pramuka.

Kegiatan tersebut semacam hiking dengan nama kegiatan pegasus atau pasukan khusus pramuka.

Dalam kegiatan itu, medan atau lokasi kegiatan berada di pinggir sungai.

"Kalau kita melihat medan mungkin karena kotor ada yang cuci kaki, tapi ini masih dugaan karena harus dilakukan penyidikan lebih lanjut," ujar dia.

Kapolsek Tukdana, AKP Iwa Mashadi, Minggu (18/2/2024).
Kapolsek Tukdana, AKP Iwa Mashadi, Minggu (18/2/2024). (handhika/tribunjabar)

Jenazah Disambut Isak Tangis

Tangis orang tua korban pecah saat jasad anak mereka yang tenggelam di Sungai Panarikan pulang di antar Tim SAR gabungan.

Saat dibawa pulang, anak-anak tersebut sudah dibungkus kantung jenazah dalam kondisi tidak bernyawa.

Kedatangan jenazah itu langsung diwarnai jerit tangis histeris dari orang tua korban.

Kejadian anak tenggelam ini menimpa 3 murid SDN 1 Lajer Kecamatan Tukdana, Indramayu pada Sabtu (17/2/2024).

Kala itu mereka tengah melakukan aktivitas kegiatan pramuka.

"Yang pasti adanya kejadian ini, kita semua berduka," ujar Camat Tukdana, Roehaeni kepada Tribuncirebon.com, Minggu (18/2/2024).

Roehaeni menyampaikan kejadian ini menjadi perhatian semua pihak, termasuk pemerintah.

Kedepannya, kata dia, setiap kegiatan sekolah yang berpotensi terjadi kejadian serupa harus mendapat pengamanan yang maksimal.

Pihak sekolah pun harus bisa melihat kondisi alam.

Seperti di musim penghujan saat ini, sangat berisiko beraktivitas di dekat sungai. 

Pihaknya juga menyarankan pihak sekolah yang hendak melakukan kegiatan serupa bisa memilih opsi lokasi yang jauh lebih aman.

"Yang pasti kita saat ini berduka," kata Roehaeni.

Saat ini seluruh korban tenggelam sudah ditemukan dan langsung dibawa ke rumah duka masing-masing.

Menurut Roehaeni kegiatan pramuka yang anak-anak tersebut lakukan bukan merupakan susur sungai.

Namun, lokasi kegiatan memang berada di pinggir sungai.

"Bukan susur sungai. Tapi memang kegiatannya ada di pinggir sungai," katanya.

 

(*)

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved