Tinjau Pasar, Jokowi Katakan Kelangkaan Beras Akibat Suplai dan Distribusi yang Terhambat

"Ya ini negara besar kita harus tahu dan berpulau-pulau. Kalau distribusinya kadang terhambat ya itu yang harus diselesaikan"

Editor: Adityas Annas Azhari
Tribun Jabar/Putri Puspita Nilawati
Pedagang beras Toko Beras Tunggal Jaya, Daryo, saat melayani pembeli di Banjaran, Kabupaten Bandung, Selasa (13/2/2024). 

Roy Mandey pun harus menelan fakta bahwa saat ini peritel tidak ada pilihan selain membeli beras dengan harga di atas HET dari para produsen atau pemasok beras lokal.

"Bagaimana mungkin kami menjualnya dengan (harga sesuai) HET? Siapa yang akan menanggung kerugiannya?"kata Roy Mandey.

"Siapa yang akan bertanggung jawab bila terjadi kekosongan dan kelangkaan bahan pokok dan penting tersebut di gerai ritel modern? Karena kami tidak mungkin membeli mahal dan menjual rugi,” lanjutnya.

Warga Kota Bandung mulai kebingungan mencari beras premium 5 kg di minimarket, Senin (12/02/2024). Hanya ada beras merah yang dijual di minimarket.
Warga Kota Bandung mulai kebingungan mencari beras premium 5 kg di minimarket, Senin (12/2/2024). Hanya ada beras merah yang dijual di minimarket. (TRIBUN JABAR/Nappisah)

Maka demikian, Roy meminta relaksasi kebijakan HET untuk sementara waktu atas bahan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, dan beberapa komoditas lainnya yang berpotensi mengalami kenaikan harga di Februari ini.

Roy mengatakan, relaksasi HET ini bisa mencegah kekosongan atau kelangkaan bahan pokok di gerai-gerai ritel modern Indonesia.

Baca juga: Panceklik Beras Diprediksi Berlangsung hingga April, Harganya Bisa Timbulkan Kegaduhan

Dia bilang, bila kelangkaan terjadi, maka akan bermuara kepada konsumen melakukan "panic buying".

"Mereka akan berlomba membeli, bahkan menyimpan bahan pokok karena khawatir barang akan habis dan situasi harga yang tidak stabil," ujar Roy. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Beras Sempat Langka, Jokowi Sebut Karena Masalah Suplai dan Distribusi.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved