Pilpres 2024

Prabowo-Gibran Unggul di Dua TPS Khusus Lapas Kelas II B Ciamis, Ganjar-Mahfud di Posisi Terakhir

Pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di dua TPS khusus Lapas Kelas II B Ciamis.

Penulis: Ai Sani Nuraini | Editor: Giri
Tribun Priangan/Ai Sani
Warga binaan di Lapas Kelas II B Ciamis saat melakukan pemungutan suara, Rabu (14/2/2024). 

Laporan Wartawan TribunPriangan.com, Ai Sani Nuraini

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS - Pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di dua TPS khusus Lapas Kelas II B Ciamis, yakni TPS 901 dan 902.

Prabowo-Gibran memperoleh 150 suara.

Pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat suara 49.

Sedangkan pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di posisi buncit dengan 23 suara.

Dari jumlah suara tersebut, ada lima suara yang tidak sah. Ada dua surat suara tidak sah dari TPS 901 dan tiga surat suara dari TPS 902.

Baca juga: Atalia Ridwan Kamil Sementara Unggul dari Nurul Arifin dalam Pemilihan Anggota DPR Dapil Jabar I

Berdasarkan pantauan Tribun saat pencoblosan yang berlangsung Rabu (14/2/2024), para warga binaan sudah mengetahui para pasangan calon yang ada termasuk para caleg di tingkat DPR RI, DPRD provinsi, maupun DPRD kabupaten/kota.

Kalapas Kelas II B Ciamis, Beni Nurrahman, mengatakan, warga binaan mengetahu dari sosialisasi dari petugas hingga dari televisi yang memang disediakan di setiap blok.

Baca juga: Seorang Ibu Pingsan Saat Berada di Bilik Suara di Cigasong Majalengka, Akhirnya Meninggal Dunia

"Kami berkomitmen untuk menyukseskan pesta demokrasi tahun ini dan memfasilitasi Pemilu dengan sebaik mungkin. Kami memberikan informasi seluas-luasnya mengenai capres dan cawapres bahkan calon legislatif lainnya agar warga binaan dapat mengetahui pemimpin yang akan dipilihnya," ungkap Beni.

Selain itu, Lapas Kelas II B Ciamis juga terus berkomitmen untuk memenuhi segala hak warga binaan sebaik mungkin sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Mungkin mereka berbeda karena pernah salah. Namun mereka juga ikut menentukan calon pemimpin masa depan. Maka dari itu ayo perkuat demokrasi dengan menghargai setiap suara," ucapnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved