Sultan HB X Benarkan Jokowi Minta Dimediasi Ketemu Megawati, Ganjar Mengaku Tak Tahu Ada Masalah Apa

Sri Sultan membenarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta padanya untuk memfasilitasi pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati

Editor: Ravianto
dok pramono anung
Jokowi gandeng tangan Megawati di Rakernas PDIP Selasa (6/6/2023). Sri Sultan HB X membenarkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta padanya untuk memfasilitasi pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X membenarkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta padanya untuk memfasilitasi pertemuan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Pernyataan Sri Sultan ini berarti mengamini ucapan pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie dalam sebuah acara.

"Betul (diminta presiden untuk memfasilitasi pertemuan dengan Megawati), tapi kan saya nunggu presiden. Kan saya akan mencoba tanya, terserah presiden, gitu aja, ya nunggu."

"Kalau memang presiden memerlukan, saya bersedia, kan hanya itu. Kalau enggak ya nggak apa-apa. Udah gitu aja," ungkap Sri Sultan HB X saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (12/2/2024).

Sri Sultan menegaskan, pertemuan dengan Megawati merupakan inisiatif dari Presiden Jokowi, sementara ia hanya diminta sebagai fasilitator.

"Berarti bukan saya yang mengambil inisiatif to, yang mengambil inisiatif kan bapak presiden sendiri. Ya terserah bapak presiden, mau perlu ketemu Mbak Mega yang saya fasilitasi nggak, kan gitu. Kalau bisa ketemu sendiri kan ya syukur," ujar Sri Sultan HB X.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (TRIBUN JOGJA/JOSEF LEON)

"Tapi saya kan sifatnya pasif. Lha kalau presiden (katakan) tolong mbok saya dianter misalnya. (Kalau) nggak ada, ya nggak toh," kata Sri Sultan HB X.

"Terserah bapak presiden sendiri, saya kan pasif bukan ngoyak-oyak (mengejar)," tambahnya.

Ganjar Sambut Baik

Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyambut baik jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri.

Hal ini menanggapi kabar Presiden Jokowi meminta Sri Sultan HB X untuk memfasilitasi pertemuannya dengan Megawati.

"Baik juga kalau ketemu, cuma saya belum tahu apa problem sebenarnya," kata Ganjar saat ditemui seusai nyanyi bareng Slank di Taman Budaya Raden Saleh, Jalan Sriwijaya, Tegalsari, Kecamatan Candisari, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (13/2/2024).

Menurut Ganjar, selama ini ketika Presiden Jokowi ingin bertemu Megawati bisa berkomunikasi langsung, tanpa pihak lain.

"Karena biasanya Pak Jokowi dengan Bu Mega bisa komunikasi langsung, tidak perlu yang lain," ujarnya.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengaku tidak mengetahui maksud Jokowi untuk bertemu Megawati.

"Tapi kalau hari ini ada sesuatu ya baik-baik juga lah, Pak Sultan sebagai tokoh senior sesepuh membantu, saya kira ada baiknya," ucapnya.

Kata Sekjen PDIP

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menduga Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memiliki perasaan tidak enak untuk menyampaikan langsung ingin bertemu dengan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnputri.

Bahkan, sampai harus meminta Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X untuk memfasilitasi pertemuannya tersebut.

"Ya kalau rakyat tahu lah, ketika ada orang yang sampai minta-minta tolong seperti itu, tentu saja ada perasaan tidak enak," kata Hasto saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (13/2/2024). 

Politisi asal Yogyakarta ini mengatakan, Jokowi mempunyai perasaan tak enak terlebih Megawati dikenal sebagai sosok berpengalaman.

Selain itu, Hasto menyebut Megawati turut melahirkan calon pemimpin seperti Ganjar Pranowo-Mahfud Md. 

"Karena Bu Mega ini kan tampil sebagai sosok yang sangat berpengalaman, sosok yang betul-betul mengabdi pada bangsa dan negara melalui PDI Perjuangan dan Bu Mega juga sudah menghasilkan suatu sosok-sosok pemimpin termasuk Pak Ganjar-Mahfud yang mana itu lahir dari suatu kesadaran yang sangat baik," ucapnya. 

Lebih lanjut, Sekretaris TPN ini menyampaikan, jika perasaan tidak enak Jokowi itu muncul lantaran dirinya punya preferensi berbeda di Pilpres 2024. 

"Ketika Pak Jokowi punya preferensi yang berbeda akibat ambisi kekuasaan, itulah yang mungkin menciptakan rasa tidak enak sehingga sampai minta tolong pada Sri Sultan," pungkas dia.(*)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved