Nasib Keluarga Siswa SMK yang Habisi Satu Keluarga, Rumah Dirobohkan hingga Rata, Terpaksa Pindah

Tiga bangunan yang terdiri dari dua rumah dan satu bengkel milik keluarga JND dirobohkan hingga rata dengan tanah.

Instagram @infopenajam
PEMBONGKARAN RUMAH JUNAEDI - Satu unit eksavator dikerahkan untuk meratakan rumah yang ditinggali pelaku pembunuhan di Desa Babulu Laut, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (10/2/2024). Kepala Desa Babulu Laut, H. Ismail Subli, menjelaskan, alasan pembongkaran karena permintaan warga dan ada kesepakatan dari keluarga pelaku dan korban. 

TRIBUNJABAR.ID - Kejahatan keji yang dilakukan JND, siswa SMK di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, yang membunuh satu keluarga, tak hanya berdampak pada keluarga korban, tetapi juga keluarga pelaku.

Pada Sabtu (10/2/2024), rumah kediaman keluarga JND di Babulu Laut dirobohkan.

Tiga bangunan yang terdiri dari dua rumah dan satu bengkel milik keluarga JND dirobohkan hingga rata dengan tanah.

Ketiga bangunan dirobohkan menggunakan satu unit eskavator.

Di lokasi pun hanya tersisa puing-puing bangunan.

Baca juga: Viral Video Pelaku Pembunuh Satu Keluarga di PPU Babak Belur di Penjara, Polisi: Baik-baik Saja

Batu bata berbalut semen, kayu-kayu bekas bangunan, dan atap seng yang sebagian telah berkarat, berserakan.

Sementara di belakang rumah yang telah dirobohkan itu, rimbun dengan pohon pisang.

Menurut Ketua RT 18, Agus Salim pembongkaran ini untuk menghilangkan rasa trauma baik dari keluarga korban maupun warga sekitar kediaman.

Pembongkaran sudah mendapat persetujuan dari kedua belah pihak, baik keluarga pelaku maupun keluarga korban.

“Pembongkaran dilakukan oleh warga dibantu satu unit ekskavator dari pemerintahan dan juga disaksikan oleh aparat kepolisian dan pemerintahan,” katanya saat di wawancara.

Agus Salim mengatakan, tiga bangunan yang dibongkar ini satu rumah beton, satu rumah kayu, dan satu
bangunan bengkel.

“Dengan adanya pembongkaran ini, warga lega. Trauma warga setempat dan Kecamatan Babulu pada umumnya, tidak teringat terus dengan peristiwa ini,” kata Agus.

Bersebelahan dengan rumah JND yang dirobohkan, nampak masih berdiri rumah milik Waluyo sekeluarga yang menjadi korban kesadisan JND.

Garis polisi masih melingkari rumah yang ditinggali pasangan suami istri Waluyo bersama tiga anaknya.

Untuk rumah milik korban, kata Agus juga nantinya akan dibongkar.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved