"Seringnya Nol" Kata Pengayuh Becak di Sumedang di Tengah Gempuran Moda Transportasi Lain

Becak masih eksis di Sumedang di tengah gempuran moda transportasi yang kian beragam dan serba murah.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Giri
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Ujang Tata (53), pengayuh becak yang tengah mangkal di kawasan Alun-alun Sumedang saat ditemui TribunJabar.id, Rabu (7/2/2024).  

Harga ongkos becak bersaing dengan angkutan online. Untuk jarak terjauh yang dapat ditempuh becak dari Alun-alun Sumedang ke kawasan Dano, ongkosnya Rp 30 ribu. Itu akan lebih murah jika ditempuh dengan ojek online.

Selain itu, ojek online tentu lebih cepat mengantarkan penumpang untuk sampai tujuan. 

Dengan uang Rp30 ribu per hari yang dibawanya ke rumah, Tata sering mendapat omelan istri. Tapi dia sabar.

Dia yakin, yang termasuk ibadah bernilai tinggi adalah menyabari keadaan. 

"Saya katakan, ya mau bagaimana lagi. Ini sudah bagiannya," kata ayah tiga anak itu. 

Tata adalah kelompok masyarakat penerima bantuan sosial, tapi itu dulu. Sudah setahun ini, dia tak dapat bantuan apapun. Kehidupan yang sepi penumpang dia upayakan terus berlanjut, sendirian.

"Sudah setahun enggak dapat bansos lagi, dicoret," katanya. (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved