Mahfud MD Mundur dari Kabinet

Presiden Jokowi Tunjuk Tito Karnavian Menggantikan Mahfud MD, Ari Dwipayana: Biasa-biasa Saja

Presiden Joko Widodo menandatangani Keppres pemberhentian Mahfud MD sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Jumat (2/2/2024).

Editor: Hermawan Aksan
kiki andriana/tribun jabar
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat diwawancara Tribun Jabar.id di IPDN Kampus Jatinangor, Sumedang, Selasa (10/1/2023). Presiden Jokowi menunjuk Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menjadi Plt Menkopolhukam. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menandatangani Keppres pemberhentian Mahfud MD sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Jumat (2/2/2024).

Selain menerbitkan Keppres No 20/P Tahun 2024 tentang pemberhentian Mahfud, Presiden juga menunjuk Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menjadi Plt Menkopolhukam.

"Penunjukan Bapak Tito Karnavian sebagai Pelaksana Tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab Menko Polhukam Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024 sampai adanya Menko Polhukam definitif," ujar Koordinator Staf Presiden Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (2/2/2024).

Penunjukan Tito bukan tanpa alasan.  

"Pak Tito Karnavian kan termasuk di dalam jajaran menteri-menteri (di bawah) Kemenko Polhukam, dan termasuk salah satu menteri yang senior ya selain juga ada beberapa menteri yang lain. Jadi Bapak Presiden menunjuk beliau sebagai Plt Menko Polhukam," ujar Ari.

Presiden memastikan kabinet tak ada masalah dengan mundurnya Mahfud. 

"Kabinet biasa-biasa saja. Biasa-biasa saja, nggak ada masalah. Yang kerja ya kerja, yang kunjungan ke daerah, kunjungan ke daerah, saya pun sama, saya rapat di Jakarta dan juga di daerah," ujar Jokowi.

Dia merespons soal isu mundurnya Mahfud Md dari jabatan Menko Polhukam dengan soliditas kabinet.

Baca juga: Momen Mahfud MD Kemasi Barang di Kantor, Tunjukkan Ruang Rahasia di Kemenko Polhukam

Jokowi menyebut terjadi perbedaan pilihan politik itu hal biasa. 

"Biasa saja, bahwa ada perbedaan pilihan itu demokrasi, tidak perlu dibesar-besarkan," ujarnya.

Mahfud menyerahkan langsung surat pengunduran dirinya kepada Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (1/2).

Ada tiga poin utama dalam surat pengunduran diri Mahfud itu. Salah satu poinnya adalah permintaan maaf.

"Saya mohon maaf ke beliau kalau ada masalah-masalah yang kurang saya laksanakan dengan baik," kata Mahfud setelah bertemu Jokowi di Istana.

Mahfud bertemu sekitar 10 menit dengan Jokowi. Ia menyebut berbicara dari hati ke hati dengan Jokowi.

Tak ada ketegangan dalam pertemuan itu.

Bahkan kata Mahfud, pembicaraan dengan Jokowi banyak diselingi canda-tawa. 

"Enggak ada ketegangan apa pun," ujarnya. 

Mahfud mengatakan, saat bertemu, mereka lebih banyak bernostalgia.

"Kita tersenyum, bergembira, bercerita masa lalu ketika kita mulai bekerja. Bahkan Pak Presiden mengatakan Pak Mahfud ini adalah Menko Polhukam terlama dalam sepanjang pemerintahan Pak Jokowi karena dulu Pak Tedjo tidak sampai setahun, Pak Luhut setahun 4 bulan kalau ndak salah, lalu Pak Wiranto 3 tahun setengah lewat 2 bulan," kata Mahfud.

"Saya hampir 4 tahun setengah," ujar Mahfud.

Terkait kondisi kabinet setelah ia mengajukan pengunduran diri, Mahfud yakin Kabinet Indonesia Maju akan tetap solid.

"Kan pemerintah pasti bisa meng-handle itu, soliditas kabinet," ujarnya.

Niat untuk mundur dari jabatannya sebagai Menko Polhukam di Kabinet Indonesia Maju diumumkan Mahfud di Danau Tirta Gangga, Lampung Tengah, Lampung, Rabu (31/1).

Namun, saat itu belum resmi karena Mahfud bermaksud menyerahkan langsung surat pengunduran dirinya kepada Jokowi.

(tribun network/den/git/dod)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved