Tempat Pengolahan Sampah Bermesin RDF di Baleendah Bandung Terbakar, Atap Bangunan Penyok

Dalam kebakaran tersebut, satu bangunan tempat penyimpanan hasil pengolahan sampah tersebut terbakar,

Istimewa
Pusat Edukasi Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah (Puspa) di Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, terbakar, Rabu (31/1/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pusat Edukasi Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah (Puspa) di Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, terbakar, Rabu (31/1/2024).

Para Petugas pemadam kebakaran butuh waktu berjam-jam untuk bisa menjinakkan api di tempat pengolahan sampah ini.

Pasalnya benda yang terbakar adalah tumpukan Refuse Derived Fuel (RDF), dari hasil olahan sampah. Sehingga setelahnya api padam, para petugas pemadam kebakaran harus juga memastikan tak ada bara api di bawahnya yang masih menyala.

Dalam kebakaran tersebut, satu bangunan tempat penyimpanan hasil pengolahan sampah tersebut terbakar, bahkan rangka atap bangunan yang terbuat dari besi terlihat penyok akibat besarnya kobaran api.

Baca juga: Nasib Pria di Palembang Rumah Kebakaran hingga Uang Hajatan Hangus, Nangis Lihat Al Quran Masih Utuh

Kepala Seksi Pemadaman Dinas Padam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Bandung, Muhammad Saefulloh, pihaknya menerima laporan kebakaran di pusat pengolahan sampah tersebut, sekitar pukul 03.00 WIB.

"Laporan diterima Pusdalop, Soreang, lalu diteruskan ke pos terdekat, yakni Pos Baleendah disuport oleh unit dari pos Ciparay, Majalaya, dan Soreang," Kata Saeful, saat ditemui di lokasi, ketika anggotanya melakukan pendinginan.

Saeful mengatakan, total unit mobil pemadam kebakaran yang diturunkan sebanyak 5 unit, dengan personel sebanyak 20 orang.

"Adapun yang terbakar, gedung bank sampah, tempat penyimpanan hasil daur ulang RDF," kata dia.

Adapun mesin mesin, hanya sedikit terdampak, terpancar oleh api yang membakar RDF.

"Kalau kata bahasa sundanya mah kalentab, tapi tak terbakar," tuturnya.

Dari sisi pemadaman, kata Saeful, tak terkendala sebab sumber air dekat, ada di selokan dan dekat dengan hidran PDAM, Di Jalan Munjul, jaraknya 2 kilometer.

"Selain itu lokasi ini berada di tengah, jadi pemadaman bisa dikepung oleh petugas dari empat pos. Sehingga pukul 08.00 WIB api sudah dipadamkan," tuturnya.

Namun memang, kata Saeful pendinginan yang dilakukan terbilang cukup lama.

"Kalau pedinginan lama karena memastikan bara api yang ada di bawah RDF padam, sebab bisa saja diluar padam di dalam masih menyala. Sehingga dikeruk dulu oleh alat berat dan terus disiram air, untuk memastikan semua padam," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved