Mahasiswa ITB Tolak Pinjol
Sore Nanti Mahasiswa Bakal Bertemu Rektorat ITB di Jalan Tamansari, Bahas UKT
Rektor ITB Reini Wirahadikusumah akan bertemu dengan para mahasiswa, membahas masalah pembiayaan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Januar Pribadi Hamel
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Rektor ITB Reini Wirahadikusumah akan bertemu dengan para mahasiswa, membahas masalah pembiayaan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Rencananya, pertemuan itu bakal dilakukan di ruang rapat rapim A, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Selasa (30/1/2024) sore nanti.
Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB, Yogi Syahputra mengatakan, dalam pertemuan itu pihaknya bakal memperjuangkan nasib teman-temannya yang terancam tidak dapat melanjutkan kuliah karena menunggak UKT.
Berdasarkan data terbaru yang disampaikan pihak kampus, kata dia, saat ini ada 206 mahasiswa yang terancam tidak bisa kuliah karena menunggak UKT. Sebelumnya, disebutkan Yogi hanya ada 93 mahasiswa.
Baca juga: Mahasiswa ITB Geruduk Gedung Rektorat, Tolak Skema Pinjol untuk Bayar Kuliah
"Itu dari rektorat baru dibuka kemarin datanya," ujar Yogi, saat dihubungi Selasa (30/1/2024).
Menurutnya, hari ini merupakan waktu terakhir pembayaran UKT. Jika tidak segera melakukan pembayaran, ratusan mahasiswa itu terancam tidak dapat melanjutkan kuliah.
"Kalau emang sudah lewat itu harusnya sih cuti, cuma memang kami ingin mengusahakan semaksimalnya banget," katanya.
Pihaknya juga bakal mendesak pihak rektorat untuk membuka data 206 mahasiswa yang masih menunggak UKT.

"Karena kami sampai sekarang gak punya datanya. Kemudian yang kedua, adanya pengambilan tenggat waktu karena alumni-alumni bilang bersedia bantu tapi minta untuk bisa mengundur waktu terlebih dahulu. Terakhir hari ini, kalau berdasarkan timelinenya," ucapnya.
Sebelumnya, Sebanyak lima orang perwakilan mahasiswa diterima jajaran rektoran Institut Teknologi Bandung (ITB) di ruang rapat lantai 5 rektorat untuk menyampaikan aspirasi mereka, Senin (29/1/2024).
Dalam audiensi itu, ada empat poin tuntutan yang disampaikan mahasiswa.
Pimpinan ITB menerima mahasiswa dan menjelaskan kebijakan kampus mengenai uang kuliah tunggal (UKT), bantuan beasiswa, dan bantuan-bantuan lainnya.

"Kami harus memberikan opsi-opsi seluas-luasnya dalam tata cara pembayaran UKT, dan akan memproses FRS dalam jadwal waktu yang disusun Direktorat Pendidikan," kata Kepala Biro Humas dan Komunikasi ITB, Naomi Haswanto saat dikonfirmasi.
Dia menambahkan, pimpinan ITB mengimbau kepada mahasiswa untuk selalu berprasangka baik ke ITB karena pastinya pihak kampus tak akan merugikan mahasiswanya.
Sejumlah mahasiswa dari ITB berunjuk tasa di depan kantor rektor, Jalan Sulanjana, Senin (29/1/2024) siang.
Aksi itu untuk menolak kebijakan rektorat tentang pembayaran UKT menggunakan skema pinjaman online.
Adapun empat poin tuntutan yang disampaikan mahasiswa dalam aksi itu:
1. Memaksimalkan sumber (beasiswa) dan skema (keringanan dan cicilan UKT) penyelenggaraan dana lainnya yang tidak memberatkan mahasiswa;
2. Menyelenggarakan kebijakan yang transparan dan berkeadilan;
3. Menghapus opsi penyelenggaraan dana berupa pinjaman online berbunga;
4. Menjamin seluruh mahasiswa ITB untuk dapat mengisi FRS dan mendownload KSM.
Sempat Viral
Akun X (dahulu Twitter) ITBfess membuat heboh lantaran menyoroti pamflet berisi informasi terkait pembayaran biaya kuliah bulanan di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang bisa dicicil.
"Anjaaaay, disuruh pinjol sama itb!
Kami segenap civitas akademik ITB mengucapkan
"SELAMAT MEMBAYAR CICILAN BESERTA BUNGANYA"," tulis akun tersebut.
Tertera dalam pamflet tersebut informasi mengenai cicilan yang bisa diambil selama 6 sampai 12 bulan.
Kemudian juga tertulis bahwa pengajuan tanpa DP dan tanpa jaminan apapun.
Disajikan pula simulasi pembayaran cicilan dimana jika mengajukan biaya pendidikan sebesar Rp12.500.000 dalam 12 bulan, maka setiap bulan mahasiswa dapat mencicil Rp1.291.667.
Angka tersebut sudah termasuk biaya bulanan platform sebesar 1,75 persen dan biaya persetujuan sebesar 3 persen.
Penjelasan OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut merespons viralnya isu terkait pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) di Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui layanan pinjaman online (pinjol) yakni Danacita.
Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi Aman Santosa menerangkan, pihaknya telah memanggil PT Inclusive Finance Group (Danacita) pada 26 Januari 2024 untuk dimintai penjelasan lebih lanjut.
Adapun Danacita merupakan Penyelenggara Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) yang telah memperoleh izin (legal) dari OJK tanggal 2 Agustus 2021 dan memiliki bisnis utama memberikan layanan pembiayaan pendidikan.
Dalam penjelasan Danacita, diketajui bahwa Danacita dan ITB telah melakukan kerja sama untuk penyediaan fasilitas pendanaan Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk mahasiswa ITB.
"Kerjasama tersebut dilakukan dalam rangka memberikan pilihan jalan keluar bagi mahasiswa yang kesulitan melakukan pembayaran UKT," tutur Aman dalam keterangannya ditulis Sabtu (27/01).
Aman mengatakan, pinjaman baru diberikan jika terdapat pengajuan dari mahasiswa yang bersangkutan dan telah melalui proses analisis kelayakan oleh Danacita.
Berdasarkan penelitian OJK manfaat ekonomi (suku bunga) yang dikenakan oleh Danacita telah sesuai dengan SEOJK Nomor 19/SEOJK.06/2023.
Danacita juga menyampaikan bahwa kerjasama dengan ITB itu bukan yang pertama kali terjadi, namun juga telah dilakukan dengan perguruan tinggi lainnya.
"Sebagai tindak lanjut, OJK telah meminta Danacita untuk tetap memperhatikan aspek kehati-hatian dan transparansi dalam penyaluran pembiayaannya dan lebih meningkatkan edukasi kepada mahasiswa mengenai hak dan kewajiban konsumen, termasuk aspek risikonya dan seluruh aspek pelindungan konsumen lainnya," jelas dia.
Nantinya secara periodik OJK akan memantau pelaksanaan hal-hal tersebut.
Kerja Sama Danacita dan ITB
Untuk memperluas akses pendidikan bersama ITB, Danacita dan Institut Teknologi Bandung (ITB) telah melakukan Penandatanganan MoU, yang dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Pengembangan Prof. Muhamad Abduh, M.T, Ph.D. dan PresidenDirektur PT. Inclusive Finance Group (Danacita) Alfonsus Wibowo pada tanggal 11 Oktober 2023, di Rektorat ITB.
"Ucapkan terima kasih, kepada Danacita yang sudah membuat program atau pun layanan yang cibutuhkan masyarakat indonesia dan mahasiwa yang punya kendala dalam ekonomi untuk melakukan kegiatan perkuliahan," ujar Prof. Muhamad Abduh, M.T, Ph.D.(*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
Institut Teknologi Bandung
pinjaman online
pinjol
UKT
Uang Kuliah Tunggal
Jalan Tamansari
TribunBreakingNews
ITB Tak Akan Putus Pinjol yang Diprotes Mahasiswa, Didemo Mahasiswa karena Bunganya 20 Persen |
![]() |
---|
Rekam Jejak dan Harta Kekayaan Rektor ITB Reini Wihardakusumah, Terseret Polemik UKT Pakai Pinjol |
![]() |
---|
Ini Skema Pembayaran Pinjol yang Ditawarkan ITB pada Mahasiswa, Kena Biaya Bulanan 1,75 Persen |
![]() |
---|
Mahasiswa ITB Tolak Pinjol: Danacita Tidak Mau Disebut Pinjol, Berizin dan Diawasi oleh OJK |
![]() |
---|
Ini Kata OJK Soal Danacita, Ternyata Tak Hanya Menyasar Mahasiswa ITB, Tapi Juga di Beberapa Kampus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.