Keluarga Siswi yang Diduga Jadi Korban Pelecehan di Cianjur Kesulitan Dapatkan Bukti Rekaman CCTV
Ratnasari, pendamping keluarga terduga korban,mengatakan, saat kasus tersebut muncul di sejumlah media masa, rekaman CCTV tersebut malah beredar.
Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Keluarga siswi yang diduga menjadi korban pelecehan oleh oknum guru Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, mengaku kesulitan mendapatkan bukti rekaman CCTV.
Hal tersebut diungkapkan Ratnasari, pendamping keluarga terduga korban, kepada Tribunjabar.id saat dihubungi, Minggu (28/1/2024).
"Keluarga korban kecewa atas beredarnya rekaman CCTV, padahal sejak jauh hari sudah memintanya, tapi pihak sekolah berdalih bahwa rekaman CCTV sekolah dalam jangka waktu tiga hari otomatis terhapus," kata Ratnasari.
Selain itu, kata dia, perwakilan pihak sekolah sempat mendatangi kediaman korban dan berupaya menyelesaikan kasus pelecehan tersebut secara kekeluargaan, tapi keluarga korban menolaknya.
"Ketika kami menanyakan lagi rekaman CCTV, pihak sekolah malah menjawab nanti diusahakan."
"Hingga kini pihak keluarga korban belum mendapatkan rekaman CCTV," ucapnya.
Ia mengatakan, saat kasus tersebut muncul di sejumlah media masa, rekaman CCTV tersebut malah beredar.
"Pihak keluarga juga mencurigai rekaman CCTV yang beredar hanyalah cuplikan dan ada kemungkinan sudah dimanipulasi," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, SD (18), siswi SMAN 1 Ciranjang, Kabupaten Cianjur, menjadi korban pelecahan seksual yang diduga dilakukan oknum guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolah tersebut.
Diduga pelecahan seksual tersebut dilakukan saat korban tengah mengikuti ujian asesmen atau minat bakat pada Rabu (8/11/2023).
SPF (24), kakak korban, menjelaskan, saat itu adiknya tengah mengikuti ujian minat bakat di lab komputer dan mendapatkan meja paling pojok dengan diawasi lima orang guru.
"Saat mulai pelaksanaan ujian minat bakat, guru lain berkeliling, terduga pelaku sempat menghampiri adik saya dengan menanyakan, dan tidak ada curiga apa pun," katanya.
Tidak lama kemudian, kata dia, empat orang guru sebagai mengawas ujian minat bakat tersebut keluar dari ruangan dan terduga pelaku, yaitu YE, kembali mendekat dan berdiri di belakang tempat SD duduk.
"Saat itu adik saya tidak terlalu mengahiraukannya karena sedang fokus ujian. Awalnya adik saya merasa biasa-biasa saja, namun oknum guru BK tersebut mulai mengelus-ngelus punggung selama beberapa menit. Saat itu baru adik saya mulai tidak merasa nyaman," katanya. (*)
Petugas Sapu Bersih Gunung Sampah di Babakan Cianjur Bandung, Tumpukan Kini Hilang |
![]() |
---|
Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Barat Asep Suherman Sosialisasikan Perda Perlindungan Petani |
![]() |
---|
Gara-gara iPhone, Pria Paruh Baya Habisi Kekasih Gelapnya yang Masih SMA, Jasad Dibuang ke Sungai |
![]() |
---|
Balas Dendam Antar Geng Motor, 2 Pelaku Pembunuhan di Cianjur Diringkus Polisi |
![]() |
---|
Anggota BIN Bodong di Cianjur Tak Berkutik Diamankan di Rumah Mertua Seusai Curi Barang Teman Kencan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.