Polisi Kaji Rekayasa Lalu Lintas di Kawasan Masjid Al Jabbar Bandung, Ada 3 Titik Potensi Macet

Beberapa opsi sudah disiapkan oleh Kepolisian bersama Pemerintah Daerah, salah satunya merekayasa ulang Jalan Cimencrang di depan Majid Al Jabbar

istimewa
Masjid Al Jabbar yang berada di kawasan Bandung Timur menjadi salah satu ikon pesatnya perkembangan perekonomian di kawasan ini. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, Iendra Sofyan, mengatakan pembangunan di kawasan Bandung Timur ini tidak lepas dari kolaborasi pentahelix. Pemerintah sendiri telah mengeluarkan Peraturan Presiden RI Nomor 45 Tahun 2018 tentang Rencana Tata Ruang Perkotaan Kawasan Cekungan Bandung. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Nazmi Abdurrahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Satlantas Polrestabes Bandung tengah melakukan kajian rekayasa lalu lintas di kawasan Masjid Al Jabbar, Gedebage, Kota Bandung.

Kasatlantas Polrestabes Bandung, AKBP Eko Iskandar mengatakan, rekayasa dilakukan agar dapat memperlancar arus kendaraan yang datang ke sana.

Menurutnya, kajian perlu dilakukan lantaran ada tiga kawasan yang menjadi tujuan masyarakat yakni Masjid Al Jabbar, Stasiun Kereta Cepat, dan Sumarecon Mal.

“Yang sudah dikaji (potensi kemacetannya) ada di tiga objek itu. Semua ini kan saling terkait dalam satu lokasi yang sama, makanya kami lakukan kajian bersama dengan pemerintah daerah karena ada permasalah yang jadi catatan,” ujar Eko, Sabtu (27/1/2024).

Baca juga: Ribuan Orang Hadiri Milad 1 Tahun Masjid Al Jabbar, Dicintai Masyarakat hingga Asia Tenggara

Beberapa opsi, kata dia, sudah disiapkan oleh Kepolisian bersama Pemerintah Daerah, salah satunya merekayasa ulang Jalan Cimencrang di depan Majid Al Jabbar.

Saat ini, di Jalan Cimencrang terdapat barrier yang menutup jalan. Pengendara yang hendak luar dari Jalan Cimencrang menuju Jalan Soekarno Hatta, harus memutar ke jalan baru depan Masjid Al Jabbar.

Nantinya, kata dia, barrier itu bisa dibuka sehingga pengendara dari arah Cempaka Arum maupun GBLA, bisa langsung memacu kendaraannya ke Jalan Cimencrang.

“Kita sudah koordinasi, kemungkinan nanti barrier yang di perempatan Cimencrang itu mau kita rekayasa. Supaya masyarakat yang dari arah Cempaka Arum maupun GBLA, bisa langsung lurus atau belok kanan ke Cimencrang,” katanya.

Sementara dari arah Jalan Cimencrang menuju Masjid Al Jabbar, pengendara tetap diarahkan ke jalur kiri dan masuk ke jalan menuju Stadion GBLA, kemudian diarahkan untuk putar balik jika berencana menuju Masjid Al Jabbar.

“Karena ada portal, dia kan macet. Jadi, setelah itu, supaya orang-orang itu tidak menuju portal putar balik di depan masjid itu, dari Cimencrang belok kiri dan kalau mau menuju Masjid Al Jabbar dia tinggal putar balik lagi,” katanya.

Rekayasa juga bakal dilakukan untuk kendaraan yang berasal dari arah barat Jalan Soekarno Hatta. Jika Jalan Gedebage Selatan sudah padat, polisi bakal mengarahkan kendaraan supaya melawati Polda Jabar, baru diputarbalikkan di u-turn wilayah Cipadung untuk mengurai kepadatan kendaraan.

“Karena itu macet banget, penuh, jadi kalau nanti terjadi kepadatan di Gedebage Selatan, perempatan itu kita tutup. Kita akan pasang membentang barrier dari Barat ke Timur di Perempatan Gedebage Selatan, sehingga orang dari barat yang mau belok kanan ke Gedebage Selatan harus lurus dulu melewati Polda. Kemudian putarannya itu ada di Cipadung, sebelum Cibiru,” katanya.

“Tapi itu situasional. Kalau memang kondisinya tidak memungkinkan, rekayasa lalin ini baru kita lakukan,” tambahnya.

Baca juga: Viral Video Emak-emak Joget di Halaman Masjid Al-Jabbar Bandung, Langsung Sampaikan Klarifikasi Ini

Rekayasa ini, kata dia, baru sebatas kajian yang dilakukan polisi dan pemerintah daerah. Jika semua persiapannya telah selesai, pola pengalihan arus tersebut akan segera diterapkan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved