Kondisi Terkini Jembatan Layang di Pantai Barat Pangandaran, Sampah Berserakan dan Bau Pesing

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Objek wisata pantai Pangandaran memang memiliki daya tarik karena keindahannya.

Apalagi, ada beberapa infrastruktur yang dibangun di sekitarnya.

Satu di antaranya bangunan jembatan layang di sekitar Pos 2 Pantai Barat Pangandaran yang menjadi spot berswafoto.

Jembatan layang yang dibangun pemerintah daerah itu bertujuan untuk menghubungkan wisatawan dan para pedagang .

Menjadi tempat swafoto karena, selain di sekitar pantai, di bangunan jembatan tersebut terdapat lukisan-lukisan biota lautnya yang cantik dan menarik.

Warna-warni gambar tiga dimensi di jembatan layang tersebut menambah pesona bagi pengunjung yang ingin berswafoto.

Namun, kini kondisinya semakin berbeda semenjak jembatan layang tersebut diresmikan 4 tahun yang lalu.

Kini, kondisi lantai-lantai tiga dimensi di bagian atasnya tidak lagi terlihat karena diduga tergerus air hujan dan panasnya matahari.

Selain itu, sejumlah fasilitas seperti kursi yang disediakan di bawah jembatan tersebut kondisi sebagiannya sudah rusak.

Kemudian, di lantai jembatan layang tersebut, ada sampah yang berserakan dan tercium aroma tidak sedap.

Seorang pengunjung asal Cilacap, Diran (38), menyayangkan, kondisi jembatan layang di kawasan wisata Pantai Barat Pangandaran yang sudah kumuh.

"Dulu, lukisannya juga masih bagus. Dan tidak banyak sampah berserakan, apalagi sampai bau air kencing manusia," ujar Diran saat berbincang bincang dengan Tribunjabar.id, Sabtu (27/1/2024) siang.

Harusnya, kata dia, ketika sudah dibangun dan menjadi spot menarik, pemerintah daerah merawat keindahan di jembatan layang ini.

"Ya, harusnya dirawat. Jangan dibiarin begitu saja, kan sayang," ucapnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran, Tonton Guntari, mengatakan, perbaikan fasilitas di tempat wisata itu memang harus dilakukan.

"Tapi, untuk kebijakan pembangunannya itu ada di Dinas PUPR. Kami mungkin hanya menyampaikan secara informal," katanya. (*)