Bakal Dilaporkan Balik, Keluarga Siswi yang Mengaku Dilecehkan Gurunya Tetap Fokus Cari Bukti-bukti

Dalam kasus dugaan pelecehan seksual tersebut, ada faktor relasi kuasa untuk memengaruhi korban sehingga korban merasa tertekan.

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Fauzi Noviandi
Rekaman CCTV yang memperlihatkan ujian asesmen di SMAN 1 Ciranjang, Cianjur, Rabu (24/1/2024). 

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Keluarga SD (18), siswi yang diduga menjadi korban pelecehan saat mengikuti asesmen di Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, bakal fokus mencari bukti-bukti meski terduga pelaku mengancam akan lapor balik.

Pendamping keluarga SD, Ratnasari, mengatakan, rencana pelaku untuk melaporkan balik merupakan haknya.

"Kami hanya akan fokus untuk mencari keadilan terhadap korban. Dirasa memang pihak terduga pelaku akan melaporkan balik merupakan haknya," kata Ratna saat dihubungi, Jumat (26/1/2024).

Saat ini, kata dia, pihaknya tengah mengumpulkan sejumlah bukti lainnya dan fokus pemulihan terhadap kondisi korban yang masih trauma.

"Sekarang tidak hanya korban, tapi keluarganya pun terdampak, dan merasa tertekan atas kasus ini," ucapnya.

Dia menambahkan, dalam kasus dugaan pelecehan seksual tersebut, ada faktor relasi kuasa untuk memengaruhi korban sehingga korban merasa tertekan ketika pelecehan itu terjadi.

Sebelumnya, YE, guru BK di Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, mengancam akan melaporkan siswinya karena telah dituding melakukan dugaan pelecehan.

"Jika tuduhannya tidak terbukti, kami akan lapor balik dengan undang-undang yang berlaku, bisa pencemaran nama baik. Karena klien saya merasa sangat dirugikan," kata kuasa hukum YE, Topan Nugraha, kepada wartawan.

Menurutnya, kliennya tersebut merasa telah dirugikan karena nama baiknya telah hancur dan kariernya pun terancam setelah dilaporan atas dugaan pelecahan seksual.

"Kasus dugaan pelecehan tersebut sudah tersebar di grup-grup percakapan sekolah-sekolah lain. Bahkan sampai Kantor Cabang Dinas (KCD) mengetahui soal dugaan kasus pelecehan ini," ucapnya.

YE mengaku, akibat dilaporkan telah melakukan pelecehan, ia merasa tertekan dan stres serta terkena mental.

"Jujur mental saya kena, tertekan, stres juga. Tapi mau bagaimana lagi karena sudah ada laporan, meskipun saya merasa tak melakukan tapi saya ikuti saja prosedur yang berlaku di kepolisian," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved