Perjuangkan Isu Lingkungan, Rasyid: Saya Sudah Memulainya

Ia menyatakan bahwa pembangunan yang dilakukan pemerintah, harus senantiasa mempedulikan keseimbangan lingkungan.

Istimewa
Perjuangkan Isu Lingkungan, Rasyid: Saya Sudah Memulainya 

TRIBUNJABAR.ID BANDUNG – Tak banyak Caleg DPR RI yang menempatkan isu lingkungan dalam program kerjanya. Dari sedikit yang memiliki komitmen green enviroment tersebut, salah satunya M Rasyid Rajasa. Caleg dari PAN di Dapil 1 Jawa Barat (Kota Bandung dan Kota Cimahi) Nomor Urut 1 itu kerap menyampaikan visi misinya terkait lingkungan saat kampanye. Seperti saat anak M Hatta Rajasa, politisi senior menemui sejumlah pendukungnya di kawasan Cidurian, Rabu, 24/1/2024. Ia menyatakan bahwa pembangunan yang dilakukan pemerintah, harus senantiasa mempedulikan keseimbangan lingkungan.

RSD2201

“Pembangunan yang berwawasan lingkungan memiliki setidaknya tiga indikator. Yaitu untuk meminimalisir pemborosan penggunaan SDA, mengurangi polusi dan dampak lingkungan lainnya. Serta untuk meningkatkan sumber daya alam yang dapat didaur ulang.”, ujarnya. Dalam upaya memastikan semuanya berjalan sesuai ketentuan, lanjutnya, pemerintah harus berpegang pada prinsip-prinsip Amdal yang pro lingkungan dan pro pelestarian alam.

Dalam hal ini, DPR memiliki peran penting untuk memastikan pembangunan yang sesuai dengan Amdal, sehingga tidak terjadi kerusakan dan menjaga keselamatan warga. Dalam konteks ini, dengan sedikit pengetahuan kami di bidang industri, kami memiliki komitmen untuk mengawal pembangunan yang tidak merusak alam.

Saat ditanya latar belakang misinya tersebut, Rasyid menjelaskan bahwa ia sudah menjalankan komitmennya itu jauh-jauh hari, di bidang wirausaha. “Sebelumnya bisnis saya dan keluarga lebih banyak terkait dengan energi fosil. Namun saya melihat, dunia ke depan akan mengalami krisis energi konvensional, sehingga dibutuhkan komitmen untuk konversi ke green energy”, lanjutnya. Awalnya tak semua orang di perusahaannya mendukung idenya tersebut.

Pasalnya, belum banyak ekosistem energi hijau, sehingga berpengaruh dalam bisnis. Namun mahasiswa SBM ITB tersebut terus maju dengan idealismenya. Ia mengakui, di awal-awal 2015, sulit sekali memasarkan produknya, yaitu Compressed Natiral Gas (CNG).

CNG merupakan gas bumi yang dipampatkan pada tekanan tinggi sehingga volumenya menjadi sekitar 1/250 dari volume gas bumi pada keadaan standar. Tujuan pemampatan gas bumi menjadi CNG adalah agar dapat diperoleh lebih banyak gas yang dapat ditransportasikan per satuan volume vessel. Tekanan pemampatan CNG bisa mencapai 250 bar pada suhu atmosferik.

“Rata-rata buyer kami tidak yakin konsep energi baru ini. Ya maklum, selama ini kita terbiasa memakai minyak, batu bara, dan sebagainya, padahal itu sangat berdampak bagi lingkungan”, tambahnya. Namun secara perlahan, produknya mulai diterima oleh pasar, sehingga kini semakin banyak perusahaan yang menggunakan gas sebagai alternatif minyak dan batu bara.

Dengan pengalaman langsung di lapangan sebagai pebisnis, lanjut alumnus Universitas di London itu, ia yakin akan mampu menyuarakan isu lingkungan dan green energy di DPR nanti. Rasyid berkeyakinan, cepat atau lambat, semua negara akan mengarah ke energi terbarukan, karena dunia juga menuju kesana.

“Energi fosil sudah sunset, dan kini energi hijau sedang sunrise. Sebagai anak muda, kita harus bisa menangkap gejala global tersebut, sehingga terus relevan dengan zaman”, pungkasnya.

Usaha Rasyid meraih satu kursi di Dapil 1 Jabar tidak mudah, karena banyak nama-nama tenar juga bertarung disini. Namun ia optimis akan mampu meraih dukungan warga Bandung dan Cimahi, karena sudah hampir tiga tahun bertemu dan berdiskusi dengan warga dari semua lapisan.***

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved