Kisah Inspiratif
Kisah Penjual Durian Mampu Jual 8.000 Durian Seminggu, Terungkap Strateginya, Berani Buka 24 Jam
Seorang penjual durian ini ketiban rezeki setiap kali musim durian itu tiba. Dalam seminggu ia mampu menjual 8.000 durian. Terungkap strategi jitunya
TRIBUNJABAR.ID - Seorang penjual durian ini ketiban rezeki setiap kali musim durian itu tiba.
Dalam seminggu ia mampu menjual 7.000 sampai 8.000 durian.
Hal tersebut tak luput karena strategi pemasaran yang dilakukannya.
Kisah sukses ini dilakukan oleh Yanto, penjual durian asal Solo, Jawa Tengah (Jateng).
Ternyata Yanto memiliki strategi jitu dalam menjual dagangannya.
Baca juga: Sensasi Baru di Cirebon, Kafe Duren Si Legit Padukan Kopi dan Durian Hasilkan Minuman Unik dan Segar
Berkat strateginya ini, ia mampu menjual 7.000 sampai 8.000 durian seminggu tersebut
Ia menargetkan, sehari harus terjual sebanyak 1.000 buah.
Dia mempunyai strategi khusus agar duriannya laris. Yanto sengaja berpindah-pindah lokasi untuk menjual duriannya.
"Tidak menetap di satu lokasi," jelasnya saat ditemui di Museum Perjuangan Mandala Bhakti Semarang, Rabu (24/1/2024).
Selama ini, dia bersyukur karena jualannya sesuai dengan target. Dalam seminggu dia menargetkan 7.000 hingga 8.000 durian yang terjual.
"Penjualan saya rata-rata 1.000 buah per hari. Alhamdulillah sesuai target," ucap dia.
Yanto biasanya hanya membuka pasar durian miliknya maksimal satu minggu di suatu tempat. Setelah itu, dia akan berpindah ke tempat lain.
"Setelah dari sini nanti lanjut lagi ke kota-kota lain di Jawa Tengah. Selain itu juga ke Jawa Timur seperti Tuban, Lamongan, Madura, dan lainnya," kata Yanto.
Baca juga: Kisah Warga Kediri Sukses Usaha Keripik Pisang dan Gadung Modal Rp 350 Ribu, Goreng Pakai Kayu Bakar
Warga yang ingin datang ke tempat jualannya juga tak perlu khawatir jika pasar durian milik Yanto tutup, karena selalu dibuka 24 jam.
"Bukanya juga dengan konsep terbuka seperti ini, jadi 24 jam," tambahnya.
Yanto juga mengandalkan durian-durian lokal yang berasal dari Ponorogo, Trenggalek, Karanganyar, Purworejo, dan Ambarawa karena lebih murah.
"Kalau di Jawa sedang habis, lari ke Palembang, Jambi, Medan, dan seterusnya," ujar Yanto.
Artikel ini diolah dari Kompas.com
Kisah Heroik Bripka Taswin, Polisi Selamatkan 3 Anak Telantar saat Patroli Malam, Jadi Figur Ayah |
![]() |
---|
Kisah Anak Pedagang dan Tukang Las Diterima di ITB, Kondisi Ekonomi Pas-pasan Tak Halangi Mimpi |
![]() |
---|
Kisah Haru Sahida Ilmi, Anak Petani Diterima di Kedokteran UGM Didatangi Langsung Petinggi Kampus |
![]() |
---|
Kisah Anak Kuli Bangunan Lulus di ITB Perjuangannya Berbuah Manis, Bisa Beli Rumah untuk Sang Ibu |
![]() |
---|
Kisah Gadis Pulau Rote Diterima di UI dan Dapat Beasiswa, Pilu Sempat Diremehkan Guru dan Tetangga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.