Longsor di Sekarwangi Sukabumi
Cerita Pengungsi Korban Longsor di Sukabumi, Fasilitas Lengkap, tapi Sayangkan Ini
Keluh kesah pun dirasakan oleh para pengungsi di tenda pengungsian yang didirikan Pemerintah Daerah, Kemensos dan sejumlah intansi lainnya.
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Seli Andina Miranti
"Kalau malam ya dingin, tapi alhamdulillah kasur dikasih, ya keluhannya mungkin rumah, kalau keluhan di sini mah nggk, makanan dikasih, terus selimut dikasih," kata Elis.
Nakes Sibuk Periksa Pengungsi
Tenaga Kesehatan dari Puskesmas Sekarwangi, Dinas Kesehatan dan relawan lainnya terlihat disibukan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan para pengungsi di tenda.
Mereka rutin memeriksa satu persatu kesehatan pengungsi, mulai dari balita hingga orang dewasa.
Baca juga: Baznas Purwakarta Bersiaga di Pengungsian Korban Longsor Gunung Anaga, Pastikan Kebutuhan Pengungsi
Kepala Tata Usaha Puskesmas Sekarwangi, Ajat Munajat, mengatakan, sejak kemarin pihaknya sudah melakukan assesment pemeriksaan kesehatan terhadap korban longsor.
Para pengungsi sendiri banyak yang mengeluhkan sakit maag hingga saluran pernafasan, ada juga warga yang stres karena peristiwa longsor tersebut.
"Semuanya mereka ada mengeluh penyakit lambung ya, semacam penyakit gastritis maag dengan isma infeksi saluran pernafasan atas saja, mungkin dari faktor salah satu memang punya riwayat sebelumnya dan mungkin ada faktor dari stres juga ya, jadi larinya ke lambung juga, mungkin kalo batuk pilek sebelumnya sudah ada," kata Ajat kepada wartawan di lokasi.
Menurutnya, yang mengeluhkan sakit didominasi oleh pengungsi yang berusia dewasa.
Untuk memaksimalkan penanganan, Ajat menyebut, pihaknya menambah tenaga kesehatan agar para pengungsi bisa lebih mudah dan cepat diatasi ketika ada yang mengeluhkan sakit.
"Kebanyakan yang dewasa, jadi yang mereka mengeluh itu ya sebenernya sudah ada sih, cuman ditambah dengan kejadian ini terkadang kan dari faktor psikologis juga kan, mereka akan terganggu hal ini larinya ke lambung juga dan memang punya riwayat penyakit hipotensi atau darah tinggi," kata Ajat.
Mensos Minta Tenda Ditambah
Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini, mendatangi lokasi longsor yang menimbun belasan rumah dan mengancam puluhan rumah di Kampung Cibatu Hilir, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (25/1/2024).
Risma meminta agar tenda pengungsian ditambah, karena terdapat pengungsi yang sakit, sehingga bisa dipisahkan dengan pengungsi yang masih balita atau anak-anak.
"Tadi kan ada yang sakit juga, kemudian ada lansia juga, maka dari itu saya minta dipisahkan, karena kalau nggk campur dengan anak-anak nanti ramai yang sakit juga ikut stres gitu, nambah sakit kemudian yang lansia nggk bisa istirahat, maka kemudian saya minta nambah tenda," ujar Risma.
Risma menjelaskan, pihaknya bersama Pemda Kabupaten Sukabumi dan intansi terkait lainnya sudah berkoordinasi untuk penanganan jangka panjang bagi warga yang terdampak.
Menanti Solusi Penanganan Longsor di Sukabumi, Korban yang Rumahnya Rusak Bingung Mau Kemana |
![]() |
---|
Bey Machmudin Minta Wabup Sukabumi Pastikan Anak Korban Longsor Bisa Sekolah |
![]() |
---|
Bey Machmudin Sebut Rumah yang Tertimbun Longsor di Sukabumi Bakal Diganti, Ini Besarannya |
![]() |
---|
Bey Machmudin Sebut Rumah Tertimbun Longsor di Desa Sekarwangi, Sukabumi, Bakal Diganti |
![]() |
---|
Bey Machmudin Berharap Anak-anak Korban Longsor di Sukabumi Tetap Belajar Walau di Pengungsian |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.