Longsor di Sekarwangi Sukabumi

Cerita Pengungsi Korban Longsor di Sukabumi, Fasilitas Lengkap, tapi Sayangkan Ini

Keluh kesah pun dirasakan oleh para pengungsi di tenda pengungsian yang didirikan Pemerintah Daerah, Kemensos dan sejumlah intansi lainnya.

Tribun Jabar/ M Rizal Jalaludin
Kondisi di pengungsian korban longsor, Kamis (25/1/2024) 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Ratusan warga terdampak longsor di Kampung Cibatu Hilir, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengungsi di tenda pengungsian di Kawasan Perumahan Taman Bolo, Desa Sekarwangi.

Mereka yang rumahnya tertimbun dan terancam longsor terpaksa mengungsi sementara.

Pantauan Tribunjabar.id, balita hingga orang dewasa menempati tenda pengungsian.

Anak-anak terlihat asyik bermain di dalam tenda, para orang tua nampak ada yang sibik bersama petugas untuk memasak hingga berbincang-bincang di dalam tenda.

Baca juga: Mensos Risma Datangi Korban Longsor di Sekarwangi Sukabumi, Ikut Pasang Tenda Pengungsian

Keluh kesah pun dirasakan oleh para pengungsi di tenda pengungsian yang didirikan Pemerintah Daerah, Kemensos dan sejumlah intansi lainnya.

Salah satunya Ujang Satriana (44), ia bersama istrinya mengungsi di tenda. Keluhan diungkapkan Ujang.

Menurutnya, fasilitas di tenda di hari kedua ini sudah lengkap, seperti makanan terjamin dan kebutuhan lain terjamin.

Namun, ia merasa ada satu hal yang kurang yakni fasilitas air untuk para pengungsi.

"Saya tinggal di tenda sama istri, kalau anak udah ngungsi ke neneknya, yang (hari) pertama itu kan fasilitasnya belum kumplit, (sekarang, red) kita nyaman, tapi yang disayangkan air belum ada buat saat ini, masih proses sih ini," ujarnya kepada Tribun di lokasi, Kamis (25/1/2024).

"Makanan alhamdulillah, makan 3 kali sehari, malahan kalau ada bantuan lagi sampai 4 kali. Alhamdulillah (fasilitas kesehatan) nyaman, tadi saya diperiksa, dikasih obat (vitamin)," jelasnya.

Berbeda halnya dengan Ujang, Elis Suryani (50) dibuat gelisah, karena ia belum bisa meninggalkan rumahnya yang terancam longsor.

Terpaksa ia harus tinggal di tenda pengungsian untuk sementara waktu ini.

"Ya yang namanya juga di pengungsian dibilang nyaman ya nyaman, begini lah seperti dilihat jadi terpaksa, dibilang nyaman sih nggk, tempat ternyaman ya rumah," ucap Elis.

Di sisi lain, Elis mulai merasakan nyaman tinggal di tenda pengungsian karena dilengkapi sejumlah fasilitas, diantaranya ada kasur hingga selimut dan makanan untuk sehari-hari.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved