VIRAL Penampakan Hujan Lokal Seluas 3 Meter di Probolinggo, Berlangsung 1,5 Jam
Sukamto mengatakan, hujan lokal mengguyur selama 1,5 jam dengan intensitas sedang.
TRIBUNJABAR.ID, PROBOLINGGO - Fenomena alam langka terjadi di Kota Probolinggo, Selasa (23/1/2024).
Fenomena alam ini adalah hujan yang hanya mengguyur wilayah seluas tiga meter persegi.
Kejadian unik ini terjadi di kawasan wisata Kum-kum, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (23/1/2024).
Hujan lokal tersebut hanya mengguyur area seluas tiga meter saja.
Warga sekitar pun tak mau kehilangan momen dan merekam fenomena tersebut.
"Air hujan cuma turun di area seluas 3 meter saja, tepatnya dekat toilet. Di luar area itu kering tidak diguyur hujan," kata seorang warga, Sukamto, Selasa, dikutip dari Surya.co.id.
Diketahui, fenomena hujan lokal tersebut terjadi cukup lama.
Sukamto mengatakan, hujan lokal mengguyur selama 1,5 jam dengan intensitas sedang.
Ia mengaku baru pertama kali melihat fenomena seperti itu.
"Ini baru pertama kali saya melihat fenomena hujan lokal. Sepertinya juga baru pertama kali terjadi di sini," jelasnya.
Warga lainnya, Monic, sempat mengira ada kebocoran di dekat lokasi.
Namun, setelah diamati, rupaya terjadi hujan yang tidak merata.
"Hujan terjadi di area seluas 3 meter saja. Saya kaget. Karena Saya baru melihat langsung femomena ini," ucapnya.
BPBD: Berpotensi Puting Beliung
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Probolinggo, Sugito Prasetyo (Gito), menanggapi fenomena tersebut.
Ia mengatakan, hujan lokal terjadi karena adanya konsentrasi atau penumpukan awan di atas sebuah wilayah.
Hal tersebut ditambah dengan terdapat putaran angin di bawah awan.
"Karena faktor tersebut, muncul lah hujan lokal," kata Gito, Selasa, dilansir Surya.co.id.
Gito melanjutkan, hujan lokal kemungkinan sering terjadi seiring fenomena El Nino yang sedang berlangsung.
El Nino merupakan fenomena naiknya suhu permukaan laut hingga mempengaruhi cuaca.
"Di kondisi El Nino sangat memungkinkan terjadi hujan lokal," jelas Gito.
Hujan lokal, lanjut Gito, bisa jadi tanda untuk warga supaya waspada.
Karena, apabila putaran anginnya kencang dan meluas, bisa menyebabkan puting beliung.
"Berdasar pantauan kami, angin yang berembus di Kota Probolinggo berkecepatan 10 km/jam. Artinya masih dalam kondisi normal."
"Meski begitu, jika kecepatan angin berubah kencang di atas 20 km/jam dan meluas kita harus mewaspadainya," terang dia.
Selain itu, pihaknya juga meneruskan imbauan dari Wali Kota Probolinggo kepada masyarakat untuk waspada ancaman bencana.
"Kami juga meneruskan imbauan Bapak Wali Kota Probolinggo kepada masyarakat untuk mewaspadai ancaman hidrometeorologi, yakni hujan lebat, angin kencang, dan banjir," pungkasnya.(danendra kusumawardhana/Surya)
Viral, Warga di Pangandaran Keluhkan Kondisi Jalan yang Rusak, Begini Penjelasan Kades |
![]() |
---|
Sosok NAT Anak Perempuan Ustaz Evie Effendi Diduga Jadi Korban KDRT, Terungkap Kondisinya Sekarang |
![]() |
---|
Sosok Ahmad, Pedagang di Bandung Barat Viral Bagi-bagi Donat, Kini Ketiban Rezeki dari Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Fakta-fakta Kasus Dugaan KDRT Ustaz Evie Effendi ke Anak, Ibu Korban Tak Akan Tempuh Jalur Damai |
![]() |
---|
Rekam Jejak Asep Japar, Bupati Sukabumi Buat Dedi Mulyadi Geram, Sulit Dihubungi soal Jembatan Putus |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.