Warga Sumedang Setuju Koalisi 01-03 asal yang Kalah Tetap Jadi Oposisi: Kewarasan Harus Dikembalikan

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Warga di Sumedang tak masalah jika ada koalisi antara capres-cawapres di Pemilu 2024, jika terjadi putaran kedua. 

Namun, warga ingin tidak ada saling rangkul antara yang menang dan yang kalah, seperti yang terjadi pada masa keperesidengan Joko Widodo, saat ini. 

Nandang Suherman, Peneliti senior Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Jawa Barat sekaligus warga NKRI mengatakan, yang kalah harus tetap berada di luar pemerintahan, menjadi oposisi. 

"Silakan koalisi, harapannya ajeg, tidak nyebrang, supaya demokrasinya benar,"

"Oposisi harus ada untuk mengawasi pemerintahan," kata Nandang di Sumedang, Senin (22/1/2024). 

Menurut warga Bumi Cipacing Permai, Desa Cipacing, Jatinangor, Sumedang ini menjelaskan, dengan adanya oposisi, publik diuntungkan, sebab akan mendapat kontrol pada setiap kebijakan pemerintah.

"Jangan seperti sekarang, semua diambil oleh penguasa, yang kalah ditarik jadi menteri," 

"Jadi semua kebijakan aman-aman saja, walau dampaknya mulai kelihatan," katanya. 

Menurut Nandang, jika koalisi capres-cawapres 01-03 terjadi dengan tujuan menyelamatkan demokrasi, dia setuju. 

"Kewarasan bernegara harus dikembalikan, demokrasi harus berjalan di atas etika," 

"Kalau tidak dihetikan (kekacauan demokrasi), dampak negatifnya demokrasi artifisial muncul seperti pada masa Orde Baru," 

"Demokrasi Orde Baru itu ada tapi substansinya diabaikan, kebebasan berpendapat dibungkam, yang berbeda selalu dianggap lawan dan dihabisi," katanya.(*)

Laporan Kontributor TribunJabar.id,  Kiki Andriana