Ingin Berinvestasi di Tahun 2024? Pahami Keuntungan dan Resikonya Dari Penjelasan Berikut Ini

Pada dasarnya, investasi adalah penanaman modal dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.

Editor: Siti Fatimah
Tribun Jogja
Ilustrasi Investasi 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tahun 2024 sudah punya rencanakah untuk melakukan investasi? Jika masih bingung apakah ingin berinvestasi atau mengalokasikan dana yang ada untuk hal lain, simak ulasan berikut ini.

Pada dasarnya, investasi adalah penanaman modal dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.

Ada berbagai cara dan instrumen investasi dengan risiko dan imbal hasil yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing orang.

Lalu apakah bedanya imvestasi dengan menabung?

Kepala Kantor BEI Jawa Barat, Achmad Dirgantara dalam keterangan resminya menjelaskan, saat seseorang sudah memiliki penghasilan, baik dari bekerja maupun berwirausaha, maka yang pertama dilakukan umumnya adalah membuka rekening tabungan di bank.

Baca juga: Ajak Mahasiswa Kenali Pasar Modal dan Investasi, Bank Mandiri Gelar Program Mandiri Sahabat Edukasi

Tujuannya adalah untuk  menampung gaji atau hasil usaha yang diperoleh setiap bulan atau setiap harinya.

Selain digunakan untuk biaya hidup, penghasilan yang diterima tersebut harus ada yang disisihkan dalam bentuk tabungan.

Artinya, tidak seluruh penghasilan yang ada di rekening bank tersebut dihabiskan untuk biaya hidup dan membiayai gaya hidup.

Saat tabungan yang diperoleh semakin besar, biasanya seseorang mulai berpikir untuk mengembangkan dananya dalam bentuk investasi.

Lalu, kapan investasi bisa disisihkan?

Menurut Achmad Dirgantara, jawabannya adalah ketika nilai tabungan yang diperoleh telah mencapai 3-6 kali biaya hidup bulanan, atau telah mampu memenuhi kebutuhan dana darurat.

Tujuannya adalah jika suatu ketika terjadi musibah yang tidak diinginkan, seperti pemutusan hubungan kerja (PHK) ataupun terjadi kegagalan bisnis, maka masih memiliki tabungan yang dapat digunakan sebelum mendapatkan pekerjaan baru, atau memulai berbisnis kembali.

Syarat lainnya yang perlu dipenuhi sebelum memulai berinvestasi adalah perlunya menyisihkan sebagian dana yang dimiliki untuk membeli asuransi atau proteksi, salah satunya adalah asuransi kesehatan.

Baca juga: Investasi Peduli Lingkungan Berbasis Syariah, Mandiri Sekuritas Tawarkan Investasi yang Terjangkau

Jika  tidak mendapatkan asuransi kesehatan dari tempat kerja, dapat membeli asuransi kesehatan swasta atau membayar asuransi yang dikelola pemerintah, yaitu BPJS.

Oleh karena itu, jika terjadi risiko sakit atau meninggal dunia, maka tidak perlu lagi untuk menggunakan tabungan atau menjual aset yang dimiliki untuk membiayai kebutuhan hidup.

Lebih lanjut Achmad Dirgantara memaparkan, pada dasarnya, investasi merupakan bentuk penanaman modal dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.

Terdapat berbagai cara dan variasi instrumen untuk berinvestasi yang risiko dan imbal hasilnya telah disesuaikan dengan kemampuan masing-masing orang. 

Apakah tujuan utama dari berinvestasi?

Disebutkan Achmad Dirgantara, setiap orang pasti memiliki tujuan jangka panjang agar kehidupannya menjadi lebih baik di masa depan, misalnya memiliki perencanaan keuangan untuk menikah, membangun rumah, membiayai sekolah anak, traveling, dan lain sebagainya.

Kemudian, setelah kita menentukan tujuan, barulah kita mulai berinvestasi. 

Mengapa tidak cukup dengan menabung saja?

Perbedaan utama antara berinvestasi dan menabung adalah nilai uang yang kita miliki.

Dengan menabung uang tersebut lama kelamaan akan tergerus oleh inflasi sehingga membuat nilai uang akan menyusut seiring waktu.

Sementara itu, dengan berinvestasi diharapkan dapat menjaga nilai uang  terhadap kenaikan harga barang dan jasa.

Selain itu, salah satu alasan utama untuk berinvestasi adalah menambah passive income, yaitu penghasilan yang tidak bisa diperoleh secara langsung.

Artinya, masih bisa mendapatkan penghasilan walaupun kita sedang tidak aktif bekerja.

Tentunya imbal hasil yang diterima akan berbeda karena tergantung jenis instrumen investasi dan jangka waktu dari produk investasi yang dipilih.

Baca juga: Ini Tips Ala Polres Majalengka agar Masyarakat Bisa Hindari Investasi Bodong, Harus Jeli

Jika hanya mengandalkan gaji bulanan, maka tujuan finansial  mungkin akan sulit untuk dicapai.

Sementara itu, dengan berinvestasi, setidaknya dapat membantu kita untuk mempercepat dalam mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

Investasi memiliki jangka waktu yang berbeda-beda, mulai dengan jangka pendek, menengah, dan panjang.

Sebagai investor tentu perlu memilah atau mengelompokkan tujuan keuangan berdasarkan jangka waktu. 

Dengan begitu,  dapat menyesuaikan investasi kita dengan kebutuhan finansial di masa yang akan datang.

Selain itu, investasi yang terukur juga akan menghindarkan sesorang dari berutang dan lebih siap menghadapi situasi yang tak terduga di masa depan.

Kemudian, investasi memiliki beragam jenis instrumen yang berbeda-beda.

Oleh karena itu, bisa menyesuaikan instrumen apa yang akan kita pilih dengan kemampuan finansial masing-masing karena setiap instrumen membutuhkan modal yang berbeda-beda, mulai dari puluhan ribu sampai dengan ratusan juta rupiah. 

Pada akhirnya salah satu alasan untuk berinvestasi adalah untuk mencapai financial freedom, yaitu kondisi di mana tidak perlu lagi khawatir terkait biaya hidup di masa sekarang maupun masa yang akan datang.

Baca juga: Perlunya Mengetahui Cara Pengelolaan Keuangan, Investasi Emas Digital Bisa Jadi Pilihan

Selain itu, dengan mencapai financial freedom juga akan memiliki dana lebih untuk membantu orang lain karena kebutuhan hidup telah tercukupi.

Tentunya hal ini akan tercapai apabila investasi yang dilakukan dapat dikelola dengan baik.

Investasi itu penting untuk masa depan dan tidak hanya sekadar mengikuti tren.

Dengan berinvestasi berarti dapat memahami seluruh risiko, jenis instrumennya, serta tujuan investasi.

Selain itu, jangan lupa untuk mendiversifikasi aset dan terus melakukan evaluasi secara berkala terhadap aset investasi tersebut.

Akan tetapi, perlu diingat bahwa sebelum melakukan investasi harus memastikan kesehatan finansial  terlebih dahulu, serta pastikan juga tidak mengorbankan kebutuhan utama, dan pastikan pula tabungan dana darurat serta alokasi untuk proteksi sudah disiapkan

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved