Peringatan Cuaca Ekstrem dari BMKG: BPBD Sumedang Pangkas Pohon-pohon Rawan Tumbang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) secara berangsur terus melakukan pemangkasan hingga penebangan pohon-pohon rawan tumbang.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Januar Pribadi Hamel
istimewa
Ilustrasi pohon tumbang. 

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) secara berangsur terus melakukan pemangkasan hingga penebangan pohon-pohon rawan tumbang. Terutama, pohon-pohon yang tumbuh di pinggiran jalan arteri di Sumedang.

Pemangkasan dan penebangan pohon ini memang dinilai belum maksimal. Selain karena keterbatasan anggaran, BPBD juga perlu berkoordinasi dengan pihak lain yang berwenang atas pohon sebagai aset jalan tersebut. Di antaranya berkoordinasi dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN).

"Setelah terjadi pohon tumbang di blok Jelegong, kami koordinasi untuk melakukan supaya upaya mengurangi pohon. Untuk saat ini sekitar kurang dari 10 pohon telah ditebang," kata Adang, Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sumedang, Selasa (16/1/2024).

Adang mengatakan, sering ada permintaan dari masyarakat untuk menebang pohon di lokasi di mana masyarakat tinggal. Namun, hal itu tidak serta merta dapat dilakukan tanpa koordinasi dengan pihak terkait.

"Kecuali jika kondisinya membahayakan, langsung dipangkas atau ditebang saja," katanya.

Hal ini seiring dengan peringatan cuaca ekstrem dan bencana hidrometereologi dari Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

BMKG pada Senin (15/1/2024) merilis peringatan akan potensi cuaca ekstrem dan bencana basah seperti banjir dan longsor. Termasuk di dalamnya pohon tumbang akibat cuaca hujan terus-menerus.

Hal itu didasarkan pada analisis atmosfer yang memungkinkan potensi hujan lebat di sejumlah wilayah di Indonesia. Ditambah, adanya aktifitas signifikan Monsun Asia.

BMKG menyebut, aktivitas atmosfer dalam sepekan ke depan sejak tanggal 15 Januari 2024 ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan angin kencang.

"BMKG imbau masyarakat siaga potensi bencana hidrometereologi," tulis siaran resmi BMKG. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved