Mengintip Fenomena Astronomi Sepanjang 2024 Kata Peneliti BRIN, Ada 3 Supermoon dan 1 Bluemoon

Bluemoon, yaitu purnama keempat (fenomena ini ekstra karena biasanya dalam satu musim hanya ada 3 bulan purnama) akan terjadi 19 Agustus.

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Hermawan Aksan
Pixabay
Ilustrasi Supermoon. Peneliti pusat riset antariksa, organisasi riset penerbangan dan antariksa BRIN, Farahhati Mumtahana, menyebut secara terperinci fenomena astronomi yang terjadi selama 2024. 

Hujan meteor terjadi ketika objek langit meteoroid terbakar saat memasuki atmosfer bumi.

Objek tersebut dapat berasal dari sisa komet atau asteroid yang juga mengorbit matahari.

“Untuk berburu meteor, perlu diperhatikan iluminasi bulan, puncak kejadian, serta rasi bintang di dekat radian."

"Mengamati hujan meteor dapat dilakukan dengan cara mencari tempat yang gelap dan berpandangan luas (tidak ada bangunan tinggi) bisa pegunungan atau pantai."

"Jika bisa berdiri di bawah radian di belahan mana pun maka hujan meteor terlihat lebih banyak," katanya.

Farah mengingatkan, tidak ada fenomena yang langsung berdampak pada kehidupan manusia.

Kalaupun bisa, katanya, karena berada dalam lingkungan antariksa yang dampaknya tidak akan terlalu terasa meskipun ada untuk fenomena-fenomena tertentu saja, seperti cuaca antariksa.

“Mari abadikan salah satu atau beberapa fenomena tersebut dan menjadikannya memori dari pengalaman yang indah, yang mungkin bisa jadi sekali seumur hidup,” ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved