Inilah Penyebab Utama Banjir di Kota Cimahi Menurut Analisis DPKP, Ada Kaitan dengan Bandung Utara

Penyebab utama banjir yang kerap menerjang sejumlah wilayah di Kota Cimahi adalah alih fungsi lahan di Kawasan Bandung Utara (KBU).

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/ Hilman Kamaludin
Foto ilustrasi banjir yang menerjang Cimahi setelah turun hujan deras, Sabtu (6/1/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Penyebab utama banjir yang kerap menerjang sejumlah wilayah di Kota Cimahi adalah alih fungsi lahan di Kawasan Bandung Utara (KBU) hingga menyebabkan dampak yang parah kembali mencuat.

Banjir yang diduga akibat alih fungsi lahan itu salah satunya menerjang Kampung Balimbing, RT 03/13, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, yang menyebabkan dua unit rumah rusak dan 24 rumah terendam.

Kepala Bidang Perumahan dan Pemukiman, pada Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi, Sambas Subagja, mengatakan, alih fungsi lahan di KBU menjadi penyebab dominan banjir di Kota Cimahi.

"Banjir itu baik di kawasan permukiman maupun di jalan raya karena alih fungsi lahan menjadi kawasan yang terbangun membuat kawasan resapan atau tangkapan air menjadi semakin berkurang," ujar saat dihubungi, Minggu (14/1/2024).

Banjir di Kota Cimahi kerap menerjang Kelurahan Melong, Jalan Amir Machmud, Cimindi, dan Jalan Mahar Martanegara hingga menyebabkan arus lalu lintas macet parah akibat para pengendara terjebak banjir.

Sambas mengatakan, adanya alih fungsi lahan dan resapan air berkurang itu menyebabkan debit air yang seharusnya dominan terserap malah masuk ke sungai dan drainase di Kota Cimahi.

"Awalnya limpasan air yang terkuras di hulu itu paling dominan, sekarang sebaliknya. Malah yang melimpas ke hilir yang dominan karena enggak ada yang meresap," kata Sambas.

Menurut Sambas, berkurangnya resapan air tersebut menyebabkan air yang seharusnya terserap malah langsung masuk ke daerah aliran sungai (DAS) dan drainase di Kota Cimahi.

"Sedangkan kondisi sungai dan drainase di Kota Cimahi saat ini tidak sanggup untuk menampung debit air yang masuk karena kapasitasnya tidak sepadan dengan debit air," ucapnya.

Kondisi tersebut, kata dia, diperparah oleh sedimentasi dan sampah sehingga air dari drainase dan sungai kerap meluap hingga ke jalan raya dan permukiman warga saat hujan deras.

"Air semakin banyak yang tidak meresap dan akhirnya masuk ke sistem drainase. Tapi, kapasitas sungai-sungai di Cimahi di bawah yang seharusnya, terlalu kecil dan tentunya sudah tidak memadai," ujar Sambas. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved