Banjir di Kabupaten Bandung
Kisah Pilu Kustini, Wanita Ojol yang Motornya Terbawa Banjir Bandang di Lamajang Peuntas Bandung
Kustini kemudian mengangkat sampah-sampah itu dan melihat-lihat bagian bawah tumpukan sampah itu. Wanita itu terlihat sedang mencari sesuatu.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Hermawan Aksan
"Motor itu sangat penting bagi saya karena karena kalau tak ada motor saya tak bisa kerja," katanya.
Kustini mengatakan, dengan motor itu, ia bekerja untuk memenuhi kebutuhan dan menafkahi anak dan ibunya Aminah (59) karena sudah tak memiliki suami.
"Saya kerja jadi ojek online, makanya kalau tak ada motor saya tak bisa kerja. Sebab tak ada kerjaan lain untuk bisa memenuhi kebutuhan ibu dan anak saya," ujar Kustini.
Menurut Kustini, pencarian motornya yang terbawa arus banjir bandang itu sulit karena banjirnya membawa sampah dan lumpur, hingga jika tertimbun tak terlihat.
"Sekarang juga banyak sampahnya, ini di bawah tumpukan sampah ini terlihat ada motor. Motor saya warna biru putih," katanya.
Memang terlihat ada motor di tumpukan sampah tersebut, dalam tumpukan sampah yang ditunjuknya terlihat motor ber-shockbreker warna merah.
"Tapi gak tau motor saya ada di situ atau tidak," katanya.
Menurut beberapa warga, kata Kustini, di bawah tumpukan sampah bercampur lumpur itu ada beberapa motor.
Kustini mengaku, akibat banjir tersebut kemarin malam mengungsi ke SMPN 1 Dayeuhkolot dan kini untuk sementara mengungsi di rumah saudaranya yang ada di Palasari.
Sore tadi, kustini terlihat kebingungan, pasalnya usahanya mencari motornya yang terbawa hanyut belum membuahkan hasil.
Saat ia memutuskan menghentikan pencariannya, dan kembali ke rumah saudaranya. Setelah melewati jembatan Sungai Cigede, tangis Kustini pecah. Anaknya pun yang bisa melihat sang ibu.
Tangis kustini pecah, saat ada kerabatnya merangkulnya dan memeluknya, sambil memberi motivasi kepada kustini untuk tetap tabah dan sabar atas kejadian yang menimpanya.
Selain motornya yang hingga kini belum ditemukan, akibat hanyut diterjang bajir bandang, rumah milik Kustini, juga ambruk diterjang banjir.
Kustini mengungkapkan, sebelum terjadi banjir bandang, dirinya mengantisipasi banjir dengan menitipkan anaknya di rumah kakaknya yang memiliki rumah dua tingkat.
Saat kejadian banjir bandang, Kustini Mengaku sedang berada di rumah bersama ibunya, setelah membereskan barang antisipasi terjadi banjir.
Tinjau Banjir di Bandung, Pj Gubernur Jabar Singgung Sampah Menumpuk: Sungai Jadi Tempat Pembuangan |
![]() |
---|
Dahsyatnya Banjir Bandang Bandung, Rumah sampai Bergetar, Tembok Roboh, Uang Rp 150 Juta Ikut Hanyut |
![]() |
---|
Atasi Banjir Dayeuhkolot Bandung Diusulkan Bangun Polder Baru, Kolam Retensi Cieunteung Tak Mampu |
![]() |
---|
Rumah yang Rusak Berat Akibat Banjir Bandang Kampung Lamajang Peuntas Akan Diberi Bantuan Rp 60 Juta |
![]() |
---|
3 Tahun Terakhir, Jabar Daerah Paling Sering Kena Bencana di Indonesia, Bandung Urutan 2 se-Jabar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.