"Hidup Saya Runtuh" Cerita Santika, Istri Masinis Julian Korban Tabrakan Kereta Api di Cicalengka

Santika Fuja Sari menceritakan detik-detik dirinya mengetahui kabar suaminya, Julian Dwi Setiono meninggal dunia karena tabrakan kereta api.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Kolase Kompas TV, Instagram
Santika Fuja Sari menceritakan detik-detik dirinya mengetahui kabar suaminya, Julian Dwi Setiono meninggal dunia karena tabrakan kereta api. 

TRIBUNJABAR.ID - Santika Fuja Sari menceritakan detik-detik dirinya mengetahui kabar suaminya, Julian Dwi Setiono meninggal dunia karena tabrakan kereta api.

Julian adalah masinis yang menjadi salah satu korban meninggal dari peristiwa kecelakaan yang melibatkan KA Turangga dan KA Commuter Bandung Raya di Cicalengka, Kabupaten Bandung, pada Jumat (5/1/2024).

Santika bercerita, ia dan suaminya itu sempat berbincang mengenai tugas dinas sebelum kecelakaan terjadi.

"Turun dinas Jumat, Sabtu libur, Minggunya masuk sore, sempet suami bilang 'gimana kalau kita main ke mana ya,'" kata Santika, dilansir dari tayangan ROSI Kompas TV pada Kamis (11/1/2024).

Santika menuturkan, ia biasanya menyusul sang suami ketika bekerja. Tetapi hari itu, ia tidak terpikir untuk melakukan hal tersebut.

"(Julian bertanya) 'Besok nyusul enggak?', sama saya enggak dijawab," ujar Santika.

Keesokan harinya, Santika pun melakukan rutinitas seperti biasanya seperti menyiapkan seragam hingga atributnya.

"Pukul 2.30 WIB pamitan, salam biasa saya bilang hati-hati," ujarnya.

Ia pun meminta sang suami untuk mengirimkan pesan WhatsApp ketika telah sampai di tujuan.

Masinis Julian Dwi Setiono menjadi salah satu korban meninggal dalam tabrakan kereta api yang terjadi di Cicalengka, Jumat (5/1/2024) pagi.
Masinis Julian Dwi Setiono menjadi salah satu korban meninggal dalam tabrakan kereta api yang terjadi di Cicalengka, Jumat (5/1/2024) pagi. (Tribunjabar.id)

Baca juga: 4 Korban Meninggal Kecelakaan Kereta Api di Cicalengka, Peroleh Manfaat BPJS Ketenagakerjaan

Menjelang pagi hari, Santika pun melanjutkan aktivitasnya sehari-hari.

Tetapi ada yang berbeda kala itu, Santika ingin mendengarkan Al-Matsurat di pagi hari.

Selain itu, Santika juga ingin memakai baju panjang berwarna hitam.

Ketika menjalani aktivitasnya, Santika mendapatkan panggilan dari sang ayah, yang juga bekerja di bidang perkeretaapian.

"Bapak saya telepon, 'si Aa (Julian) dinas apa'," ujar Santika.

Santika pun menjelaskan pada sang ayah, saat itu suaminya bertugas di KRD.

"Mungkin bapak saya udah tahu, tapi enggak ngasih tahu. Cuman ngasih tahunya gini, 'itu ada kecelakaan kereta, tapi belum pasti itu Aa atau bukan,'" tuturnya.

Setelah menunggu beberapa saat, Santika pun kembali menghubungi sang ayah untuk memastikan masinis yang menjadi korban adalah suaminya, Julian Dwi Setiono.

Petugas melakukan evakuasi korban yang tewas terjepit pada tabrakan kereta api (KA) Turangga dan KA Lokal Bandung Raya di Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). Tabrakan dua kereta api yang terjadi sekitar pukul 06.03 WIB tersebut mengakibatkan tiga orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Petugas melakukan evakuasi korban yang tewas terjepit pada tabrakan kereta api (KA) Turangga dan KA Lokal Bandung Raya di Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). Tabrakan dua kereta api yang terjadi sekitar pukul 06.03 WIB tersebut mengakibatkan tiga orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. (TRIBUNJABAR.ID/GANI KURNIAWAN)

Tiba-tiba, Santika mendapatkan panggilan dari seorang pramugara kereta api yang tidak ia kenal.

Pramugara tersebut mengabarkan bahwa Julian Dwi Setiono telah meninggal dunia.

"Mungkin lagi panik juga, enggak ada basa-basi, saya enggak tahu itu siapa, telepon 'Bu Santika, Pak Julian meninggal'," bebernya dengan berlinang air mata.

Hal tersebut lantas membuat Santika syok dan berteriak.

Beruntung, tetangga sekitar rumah Santika mendengar teriakan itu dan langsung menghampirinya di rumah.

Kala itu, Santika pun berusaha untuk berpikir jernih.

Baca juga: Pasca-Tabrakan Kereta Kereta Api di Cicalengka, Ini Kata Humas Daop 2 Bandung soal Jumlah Penumpang

Ia pun menyampaikan kabar ini ke keluarganya dan meminta sang adik untuk datang ke Rumah Sakit Cicalengka.

Santika pun melakukan berbagai upaya untuk mencari tahu kondisi suaminya.

"Kalaupun suami saya meninggal, saya pengen tahu bener enggak, jangan tahu dari orang," ujarnya.

Setelah itu, Santika pun buru-buru meminta tetangganya menemani ke kantor PT KAI.

Dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Cicalengka, Santika pun mendapatkan kabar dari adiknya bahwa Julian Dwi Setiono telah meninggal.

Ia pun berusaha tegar dan ingin memastikan suaminya meninggal dalam keadaan utuh.

Sesampainya di rumah sakit, Santika pun kebingungan dengan hebohnya situasi di rumah sakit.

"Kok banyak wartawan, ada BASARNAS, polisi, saya enggak tahu saya enggak lihat HP," ungkapnya.

Setelah menunggu beberapa lama, Santika pun akhirnya bisa langsung melihat jasad suaminya.

"Pas masuk, alhamdulillah suami saya utuh. Allah ijabah doa saya. Saya minta tutup aib suami saya," ujarnya.

"Walaupun ikhlas apa sih, kehilangan yang secara tiba-tiba, semua hidup saya runtuh," lanjutnya.

Di tengah duka tersebut, Santika masih bersyukur bahwa suaminya meninggal dunia dalam keadaan yang baik.

"Tapi Alhamdulillah, suami saya sama Allah diwafatkan dengan cara sempurna, hari Jumat," ucapnya.

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved