"Mangga ka Dapur" Sambutan di Tempat Makan Khas Sunda Ini, Terbayang Lezatnya Menu yang Tersaji

Laporan Wartawan TribunJabar.id Tiah SM

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ingin makan menu khas Sunda warisan nenek moyang?

Yuk cobain di Resto Pesona Kampung Sunda Jalan Cisangkuy 56 Kota Bandung yang lokasinya tak jauh dari Gedung Sate.

Tak hanya menu makanan khas karuhun Sunda, tapi juga suasananya yang nyunda banget.

Ada tanaman padi seakan berada di pinggir sawah dan masuk ke resto bisa lewat pintu belakang.

Jangan kaget begitu masuk disambut dengan teriakan wanita cantik yang berjaga di pintu masuk, "Ma Semah" (Bu Tamu).

Teriakan tersebut disambut serentak karyawan lain "mangga ka dapur" (silahkan ke dapur).

Ketika masuk dapur sudah tersedia berbagai jenis nasi.

Baca juga: Menu Khas Sunda Enak dan Murah di Warung Nasi Teh Iis Sukabumi, Perut Kenyang Dompet Aman

Pengunjung bebas ambil sesuai selera.

Pilihan nasi yang tersedia antara lain liwet,nasi putih, nasi merah, nasi bakar nasi timbel dan nasi tutug oncom.

Masak nasinya menggunakan hawu (tungku) bakar kayu.

Pengelola Pesona Kampung Sunda, Endang mengatakan, konsepnya khas Sunda tradisional untuk mengangkat makanan budaya warisan zaman dahulu.

"Kami punya tagline 'Warisan Kuliner Leluhur', resepnya asli dari nenek moyang dengan menu 88 jenis dan makanan favorit pengunjung ayam kampung gurih tumis bunga pepaya dan tulang jambal," ujarnya.

Menu lainnya yang tak kalah diburu pengunjung adalah presto entog, jengkol kripsi, seupan dan bakar lauk.

Ada berbagai ikan asin dan oseng sayuran serta sayur kode, sayur asem dan sayur kacang.

Kalau tempe, tahu, karedok leunca, babat pasti tersedia apalagi sambel dadak pedes dan sambel tomat.

Baca juga: Tak Cuma Menyediakan Makanan Khas Sunda Lengkap, RM Hj Yulia Juga Sajikan Surabi yang Enak

Tak perlu khawatir jika kepedesan ada berbagai minuman mulai dari berbagai jus, es campur sampai cingcaw tinggal pesan.

Menurut Endang, dalam sehari pengunjung di weekday mencapai 400 orang kalau weekend sampai dua kali lipat, bisa hingga 800 pengungsi. (*)

SIlakan baca artikel Tribunjabar.id di GoogleNews