Wawancara Eksklusif dengan Anne Ratna Mustika, Mantan Bupati Purwakarta: Buka-bukaan Soal Pernikahan

MANTAN Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, buka-bukaan soal pernikahannya dengan Iskandar, 16 Desember 2023 lalu.

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribun Jabar/Deanza Falevi
Anne Ratna Mustika, bupati Purwakarta periode 2018-2023, saat menjalani wawancara khusus dengan Tribunjabar.id di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). 

TRIBUNJABAR.ID - MANTAN Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, buka-bukaan soal pernikahannya dengan Iskandar, 16 Desember 2023 lalu.

Menurutnya, pernikahan itu nyaris tanpa persiapan. Ia bahkan masih bekerja pada H-1 pernikahan.

Ambu Anne, begitu Anne Ratna Mustika, juga bercerita tentang bagaimana perjuangannya di waktu yang mepet itu berburu baju pernikahan di Pasar Bandung, Kota Bandung.

Benarkah pernikahannya ini sengaja ditutup-tutupi? Berikut petikan wawancara eksklusif jurnalis Tribun Jabar, Daniel Andreand Damanik dengan Ambu Anne, Jumat (5/1).

.Bagaimana kabar Ambu Anne sebagai pengantin baru?

Pengantin baru tapi tetap menjalani hari-hari seperti biasa ya. Karena saya sehari sebelum pernikahan pun masih melaksanakan kegiatan-kegiatan politik.

Kemudian, dua hari setelah pernikahan kami sudah melanjutkan kegiatan masing-masing, suami saya langsung berkantor dan saya juga kembali lagi ke Purwakarta untuk melaksanakan sosialisasi partai ke masyarakat. Jadi kami tidak ada cuti, tidak ada juga libur.

Kenapa pernikahan berlangsung tertutup?

Sebetulnya tidak tertutup juga, tapi mungkin tidak ada perencanaan dan tidak ada persiapan jadi terlihat tertutup. Karena sebelum pernikahan berlangsung, kami fokus kepada kegiatan masing-masing saya dengan kampanye.

Bahkan tadi saya sampaikan, pada H-1 pernikahan juga saya masih melaksanakan tugas saya di partai.

Kemudian H-2, kami menjalani kesibukan masing-masing juga. Mungkin karena tidak ada persiapan itu, jadi tidak ada hal yang curiga orang bahwa saya ingin menikah, tetapi memang pernikahan itu sudah dinanti oleh keluarga besar.

Mulai dari keluarga saya maupun keluarga dari suami yah, kemudian orang tua saya, terutama ibu saya dan anak saya yang besar yaitu Yudhistira juga sudah tidak ada masalah, mereka sudah dekat.

Kemudian permintaan dari suami juga segera, supaya secara agama tidak ada lagi hambatan. Dalam artian sudah halal. Karena kami juga menghindari fitnah di luaran sana dan bagi saya itu merupakan langkah positif. Karena niatnya kami itu semoga pernikahan ini menjadi meningkatkan ibadah kami kepada tuhan.

Dengan kesibukan seperti itu, bagaimana dengan persiapan pernikahan?

Jujur saja memang tidak ada persiapan. Tapi saya dibantu oleh teman saya dari A-Z, teman saya ini yang menyiapkan segala sesuatunya.

Mulai yang berkoordinasi dengan ibu saya, kakak hingga adik-adik saya, karena saya memang jarang ada di Cianjur.

Jadi mereka yang membantu persiapan, hingga akhirnya terselenggaralah pada 16 Desember 2023 dan tanggal 16 Desember itu hari yang istimewa bagi saya dan suami, karena tanggal itu tepat merupakan hari kelahiran suami saya. Jadi pas dia ulang tahun yang ke-52 saat pernikahan itu berlangsung.

Lalu, untuk acara pernikahan itu berlangsung di mana?

Untuk acara kemarin (pernikahan) itu, tepat dilaksanakan di rumah ini, di Cianjur. Jadi waktunya itu tepat di pukul 08.30 WIB pagi-pagi. Hanya sebentar sekitar 30 menit, pukul 09.00 WIB sudah selesai semuanya.

Jadi yang hadir itu keluarga besar suami dari Klaten, kemudian beberapa kota juga hadir. Sehari sebelum pernikahan sudah menginap di Cianjur, kemudian kami batasi juga memang keluarganya sekitar 70 orang dengan teman-temannya di kantor ada sebagian.

Kemudian juga dari keluarga saya ada sekitar 70 orang sama. Jadi total yang hadir saat itu sekitar 140 orang kan Lalu, setelah ijab qobul hanya ramah tamah. Pada siangnya kami persiapan untuk menerima tetangga, di sekitar kampung ini. Karena memang keluarga dan kerabat saya juga banyak di kampung ini.

Jadi mereka hadir untuk melaksanakan pengajian dan juga mengenalkan kepada masyarakat bahwa ini suami saya, tadi kami sudah sah menjadi suami-istri. Ijab qobul dipimpin langsung oleh Kepala KUA Cikalongkulon. Semuanya lancar, Alhamdulillah tidak ada kendala apapun.

Untuk pakaian pernikahan? Apa yang digunakan?

Tadinya telah disiapkan oleh teman saya namanya Teh Yuli, ia orang Cipanas, Cianjur. Namun, ada masalah baju yang telah disiapkan termasuk untuk suami saya. Karena ada permintaan khusus dari ibu saya waktu itu menginginkan baju adat Sunda, jadi saya minta tolong lah ke Teh Yuli, ternyata di hari pas fitting itu bendonya kekecilan, karena ukuran bendo suami saya itu juga tanggung yaitu 8,5.

Nah, waktu itu tidak ada ukurannya, adanya yang ukuran 7,8 sama 9. Setelah tahu itu, akhirnya saya inisiatif pada dua hari sebelum pernikahan saya pergi ke Bandung ke tempat keramaian warga Kota Bandung, yaitu Pasar Baru. Saya cari di Pasar Baru, bendo dan sinjang yang satu paket.

Saya sudah bolak-balik saya tanya ke seluruh pedagang di Pasar Baru untuk dapat bendo pengantinan, saya datang ketiga tempat, sampai akhirnya dapat rekomendasi dari orang sekitar di sana, yaitu Toko Taurus.

Nah, pas tiba di toko itu, ternyata tokonya bilang harus memesan minimal adalah satu minggu, sedangkan pakaian itu harus digunakan dua hari lagi. Saya akhirnya keliling lagi, tapi jawaban toko lain sama yaitu harus memesan minimal satu minggu.

Akhirnya saya kembali ke Toko Taurus dengan memelas minta tolong segera dibuatkan. Nah, pedagangnya kemudian ngasih saya bendo yang ada, saya pilih saat itu juga, namun untuk sinjang baru bisa diambil keesokan harinya. (deanza falevi)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved