Kecelakaan Maut di Tol Japek
Ayah Korban Kecelakaan Bus di Tol Japek Ungkap Firasat Tak Biasa, Sempat Kontak Sebelum Tragedi
Dasuki (61), ayahanda korban kecelakaan maut bus di Tol KM 41 Jakarta Cikampek (Japek) Aep Priyano merasakan firasat yang tidak biasa.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- Dasuki (61), ayahanda korban kecelakaan maut bus di Tol KM 41 Jakarta Cikampek (Japek) Aep Priyano merasakan firasat yang tidak biasa beberapa hari sebelum kejadian tragis tersebut.
Dasuki mengungkapkan, bahwa ia sempat berkomunikasi dengan anaknya beberapa hari sebelum kejadian.
Ia menanyakan kepada sang anak, kapan waktu kepulangannya menjelang perayaan tahun baru.
"Beberapa hari sebelumnya, saya sempat berkomunikasi dengan anak saya, menanyakan kapan pulang."
"Anak saya menyebut ingin pulang, namun karena masih ada pekerjaan, belum sempat pulang. Hingga pada malam tahun baru, Aep diperbolehkan pulang," ujar Dasuki saat diwawancarai di Dusun IV, RT.1/8, Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Senin (1/1/2024).
Meski pada awalnya ia tidak merasakan firasat, Dasuki merasakan ketidaknyamanannya selama dua hari terakhir ini.
Disampaikannya, bahwa ia memiliki perasaan hati yang tidak tenang dan tidak bisa tidur.
"Meski pada awalnya saya tidak merasakan adanya firasat, saya mulai merasakan ketidaknyamanan selama dua hari terakhir ini. Hati saya tidak tenang dan tidak bisa tidur. Biasanya setelah pulang dari masjid, saya merasa ngantuk dan tidur. Tapi kali ini, saya tidak bisa tidur sama sekali," ucapnya.
Pria berusia 61 tahun itu menjelaskan, bahwa firasat tersebut tidak dapat dijelaskan secara rasional.
"Gak tahu mikirin apa, cuma hati tuh kaya gak tenang aja. Almarhum pulang biasanya satu bulan sekali, paling lama dua hari. Kerja di PLTU baru tiga bulan, dan waktu sebulan pertama anak dan istrinya ikut di daerah kerjanya," jelas dia.
Firasat Dasuki menjadi sebuah catatan menggugah, menunjukkan adanya ketidaknyamanan batin sebelum kejadian tragis yang merenggut nyawa anaknya.
Dasuki mengisyaratkan bahwa ada lebih dari sekadar kebetulan dalam perasaannya yang tidak tenang selama dua hari sebelum peristiwa naas itu terjadi.
Sebelumnya, duka mendalam menyelimuti keluarga Aep Priyano (35), warga Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon pada Senin (1/1/2024).
Aep menjadi salah satu dari enam korban yang tak selamat dalam insiden kecelakaan maut bus di ruas Tol KM 41 Jakarta-Cikampek (Japek) pada Minggu (31/12/2023) sekitar pukul 18.30 WIB.
Di Dusun IV, RT.1/8, Desa Kanci, kerabat korban masih berdatangan menyampaikan duka.
Tampak kursi-kursi plastik keluarga dipenuhi tamu.
Bahkan, istri Aep, yang masih terpukul atas insiden tersebut, belum menunjukkan kehadirannya.
Ayahanda Aep, Dasuki (61) mengungkapkan, detik-detik menyedihkan ketika menjemput jenazah anaknya di Rumah Sakit Rosela, Karawang.
"Di sana saya melihat ada enam jenazah, saya nyariin (jenazah anak saya)," ujar Dasuki, Senin (1/1/2024).
Dengan hati berat, ia membuka kantong jenazah korban lainnya dan saat menemukan jasad anaknya, meski kondisinya lebih ringan, takdir berkata lain.
"Pas saya tahu jasad anak saya, saya melihat memang kondisi anak saya lukanya lebih ringan dari lima korban meninggal dunia lainnya, tapi ini mungkin takdirnya," ucapnya.
Meski menjadi korban paling ringan, Aep Priyano dinyatakan meninggal dunia.
Keluarga langsung membawa pulang jenazah ke Desa Kanci dan menguburkannya pagi harinya.
"Alhamdulillah pagi tadi langsung dimakamkan," jelas dia.
Diberitakan sebelumnya, warga Kabupaten Cirebon bernama Aep Priyano menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut bus di ruas Tol KM 41 Japek.
Saat menaiki bus jurusan Jakarta-Cirebon itu, Aep hendak pulang merayakan tahun baru bersama keluarganya.
Ayahanda Aep, Dasuki (61), menceritakan detik-detik keluarga mengetahui kabar tragis tersebut.
Awalnya, Aep Priyano berkomunikasi dengan istrinya saat masih dalam perjalanan dari Banten, namun kemudian teleponnya tiba-tiba tidak aktif.
"Jadi ceritanya begini, pas istri nelpon pukul 18.00 WIB tidak nyambung, pukul 19.00 WIB juga sama, tiba-tiba pukul 21.00 WIB baru ditelpon lagi aktif hpnya," ujar Dasuki saat diwawancarai di Dusun IV, RT.1/8, Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Senin (1/1/2024).
Ketika istri Aep Priyano berusaha menghubungi suaminya, yang menjawab telepon ternyata anggota kepolisian.
Pihak kepolisian memberi kabar bahwa bus yang ditumpangi Aep mengalami kecelakaan.
"Dalam kejutan yang mendalam, polisi memberi kabar bahwa bus yang ditumpangi anak saya mengalami kecelakaan," ucap Dasuki, yang kemudian menerima berita tragis itu dari menantunya.
Pihak keluarga segera menyusul ke Rumah Sakit Rosela Karawang, tempat Aep dirujuk pasca kecelakaan.
Jenazahnya akhirnya dibawa pulang ke Desa Kanci untuk dimakamkan.
"Alhamdulillah tadi pagi almarhum sudah dimakamkan," jelas dia
Informasi yang diterima menyebutkan, bahwa Aep Priyano, seorang pekerja di perusahaan pembangkit listrik di Banten, meninggalkan seorang istri dan tiga anak.
Tragedi ini menutup perjalanan Aep Priyano yang hendak merayakan tahun baru bersama keluarganya di Cirebon.
Takdir berkata lain saat bus yang ditumpanginya mengalami kecelakaan di Tol Japek pada Minggu (31/12/2023) sekitar pukul 18.30 WIB. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
Polisi Belum Bisa Ungkap Kronologi Secara Pasti Kecelakaan Maut Bus Bhinneka di Tol Japek |
![]() |
---|
Identitas Korban Terakhir Kecelakaan Maut Bus Bhinneka Teridentifikasi, Dia Nurhayati Warga Cirebon |
![]() |
---|
Daftar Nama 6 Korban Tewas Kecelakaan Maut Bus Bhinneka di Tol Japek, Bus Ngebut 120 KM/Jam Zig-zag |
![]() |
---|
Kondisi Sopir Bus Bhinneka Maut yang Kecelakaan di Tol Japek Membaik, Polisi Akan Lakukan Tes Urine |
![]() |
---|
Dasuki, Warga Cirebon, Ungkap Kondisi Anaknya yang Meninggal Saat Kecelakaan Bus di Tol Japek |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.