Pernyataan MUI Cianjur Soal Perayaan Malam Tahun Baru 2024, Singgung Perbuatan Mubazir dan Sia-sia

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cianjur mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu euforia dan menyalakan kembang api pada malam pergantian Tahun Baru 2024. 

Sekretaris MUI Kabupaten Cianjur, KH Saepul Ulum mengatakan, menyalakan petasan dan kembang api sebagai media kegembiraan menyambut tahun baru adalah perbuatan mubazir. 

"Kalau kaitan dengan larangan pemerintah soal petasan dan lain-lain itu sebagai pendukung perayaan kegiatan tahun baru yang sudah berjalan, kami memandang itu adalah perbuatan mubadzir atau sia-sia," katanya pada wartawan, Jumat (29/12/2023). 

Dalam ajaran agama islam lanjut dia, kegiatan melakukan suatu kegiatan dengan euforia merupakan perbuatan mubazir dan dapat berhubungan dengan setan. 

Baca juga: 40 LINK Twibbon Tahun Baru 2024 dan Contoh Ucapannya, Bagikan di Instagram hingga Facebook

"Mubazir itu temannya setan, artinya harus dihindari, pekerjaan-pekerjaan itu oleh agama dilarang," katanya. 

Ia mengimbau, masyarakat Cianjur untuk tidak menghambur-hamburkan uang dengan membeli petasan. Namun agar menggunakan uang untuk keperluan yang lebih bermanfaat. 

"Sebenarnya bisa disalurkan ke bentuk kebahagiaan yang lainnya, misal kumpulkan anak yatim sekitar. Tentu merobah pola ini tidaklah mudah," ucapnya.  

Selain itu ia menambahkan, moment pergantian tahun tidak selalu harus dimaknai dengan kegiatan euforia. Namun seharusnya bisa menjadi pemicu untuk memperbaiki diri.

"Seharusnya menjadikan pergiatan tahun sebagai kajian diri agar lebih meningkatkan kualitas sehingga di tahun baru kita bisa menjadi manusia yang lebih baik," ucapnya. 

 Foto : Fauzi Noviandi / Tribunjabar 
Caption : Sekretaris MUI Kabupaten Cianjur, KH Saepul Ulum, Jumat (29/12/2023