Tentara Israel Tikam Pasien yang Sedang Dibawa di Ambulans, 2 Pasien Lain Ditendangi

TRIBUNJABAR.ID, TEPI BARAT - Tentara Israel menikam dan menyerang warga Palestina yang terluka di dalam ambulans.

Aksi kejam itu terjadi di kota Tulkarem, Tepi Barat yang diduduki Israel, Rabu (27/12).

Kepala Sindikasi Medis Tulkarem, dokter Radwan Blaibla, mengatakan penikaman terjadi tak lama setelah tentara Israel menyetop ambulans yang mengangkut warga Palestina yang terluka dari kamp pengungsi Nour Shams di bagian utara Tepi Barat.

Warga Palestina yang diangkut ambulans itu, ujarnya, sebelumnya telah menderita luka akibat serangan udara Israel di kamp pengungsi.

Radwan tak memperinci bagaimana penikaman itu kemudian terjadi.

“Satu orang terluka ditikam di lehernya oleh tentara (Israel) saat berada di dalam ambulans, sehingga membahayakan nyawanya,” kata dokter tersebut seperti dilansir dari Anadolu Agency.

Tak sampai di situ, aksi brutal juga dilakukan tentara Israel pada dua pasien lainnya yang ada dalam ambulans tersebut.

“Dua orang lainnya [yang terluka] secara paksa dikeluarkan dari ambulans dan menjadi sasaran tendangan serta pemukulan dengan popor senapan pada luka-luka mereka,” kata Blaibla.

Dia menggambarkan insiden tersebut sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum kemanusiaan.

Radwan mendesak kelompok dan badan internasional untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas tindakan tersebut.

Enam warga Palestina, termasuk tiga remaja, tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan pesawat tak berawak Israel pada Rabu di kamp pengungsi Nour Shams.

Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan, Tentara Israel menyerbu kamp pengungsi Nour Shams pagi-pagi sekali dan mengerahkan penembak jitu di atap-atap bangunan.

"Aksi itu memicu bentrokan dengan penghuni kamp," ​​kata saksi mata kepada Anadolu.

Ketegangan meningkat di Tepi Barat sejak pertempuran pecah pada 7 Oktober antara kelompok pembebasan Palestina di Gaza, Hamas dan tentara Israel.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, 311 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel di Tepi Barat sejak Oktober, dan lebih dari 3.300 lainnya terluka.