Persib Bandung

Polemik Ganti Hari Jadi, Benang Merah dengan 36 Klub Terputus, Persib Bandung Bisa Dimiliki Individu

PT PBB memiliki kekuatan untuk beradu argumen, terlebih karena penetapan 5 Januari 1919, dihasilkan berdasarkan penelitian secara akademis

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Ravianto
dok keluarga
Logo Persib. Adeng Hudaya menyebut perubahan hari jadi Persib Bandung menimbulkan ketidakcocokan. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - LEGENDA Persib Bandung, Adeng Hudaya, angkat bicara soal perubahan hari jadi Persib yang yang semula 14 Maret 1933 menjadi 5 Januari 1919.

Adeng menyebut perubahan itu menimbulkan ketidakcocokan.

Sebab, menurutnya, Persib asal usulnya milik 36 klub atau yang saat ini disebut perkumpulan sepak bola (PS).

"Tapi sekarang kan sudah jadi PT, sudah berbadan hukum. Nah, sementara klub yang 36 ini, kalau berubah hari lahirnya bagaimana?"

"Kan, yang 36 ini masih 1933. Sekarang diganti, maka benang merahnya akan terputus," ujarnya saat ditemui di Garut, Senin (25/12).

Ia mengatakan, jika benang merah antara perkumpulan sepak bola 36  terputus, maka Persib bisa dimiliki oleh seseorang. Inilah yang kemudian menjadi polemik.

Legenda Persib Bandung Adeng Hudaya menyebut perubahan hari jadi Persib Bandung menimbulkan ketidakcocokan dengan berbagai pihak.
Legenda Persib Bandung Adeng Hudaya menyebut perubahan hari jadi Persib Bandung menimbulkan ketidakcocokan dengan berbagai pihak. (Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari)

Adeng mengatakan, perubahan hari jadi Persib akan berdampak pada banyak pihak, termasuk para bobotoh.

Selama ini, ujar Adeng, ada bobotoh yang menuliskan tato di dada atau punggung mereka tahun hari jadi Persib 1933.

"Bahkan ada anak yang dinamakan Persib Satu Sembilan Tiga Tiga oleh orang tuanya. Sekarang tinggal kesadaran antara PT PBB dengan klub yang 36, intinya jangan sampai ada konflik," ujarnya.

Baca juga: Perubahan Hari Lahir Persib Bandung Berbuntut Panjang, PT PBB Terancam Dituntut, Langgar Statuta

Adeng mengatakan dika polemik terus terjadi, maka Persib sendiri yang akan menjadi korbannya.

"Tidak baguslah. Kalau Persib Bandung dan penghuninya tidak kompak, akan menjadi ketimpangan," ujarnya.

Sebelumnya, pakar hukum sepak bola, Eko Noer Kristiyanto, menilai jika memang Persib adalah salah satu klub sepakbola pendiri PSSI, maka Persib seharusnya memiliki usia yang lebih tua dari PSSI. Namun selama ini, tahun kelahiran Persib adalah 1933, sedangkan PSSI adalah 1930.

Maka, secara logika dan analisa, hal itu tidak relevan. Tidak mungkin usia pendiri lebih muda dibandingkan sesuatu yang didirikannya.

"Nah, kalau lihat tahun kelahiran Persib yang versi lama itu, dibandingkan PSSI, ini kan aneh, masa yang membentuk lahirnya lebih muda."

"Di mana-mana juga yang membentuk, tahun kelahirannya harus lebih tua dari yang dibentuk, yaitu PSSI," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved