Ironi Masyarakat Indonesia Buang Makanan Senilai Rp 330 Triliun tapi 21 Persen Anak-anak Kurang Gizi

Pernyataan itu disampaikan Suharyo dalam memperingati Hari Raya Natal 2023 di Gereja Katedral Keuskupan Jakarta.

Editor: Ravianto
deanza falevi/tribun jabar
Ilustrasi nasi kotak. Uskup Agung Ignatius Suharyo menaruh fokus pada peran manusia sebagai makhluk hidup untuk bisa mengedepankan sikap peduli. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Uskup Agung Keuskupan Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo Harjoatmojo menaruh fokus pada peran manusia sebagai makhluk hidup untuk bisa mengedepankan sikap peduli.

Kata dia, sikap peduli itu bisa dilakukan dengan beragam hal, termasuk salah satu catatannya yakni perihal permasalahan anak-anak yang kurang gizi.

Menurut Suharyo, permasalahan anak kurang gizi di Indonesia masih tinggi, bahkan dalam catatan terbarunya ada lebih dari 20 persen anak Indonesia kurang gizi.

uskup agung ignatius suharyo
Uskup Agung Mgr Ignatius Suharyo saat memberikan keterangan pers di Gereja Katedral Jakarta, Senin (25/12/2023) dalam perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Pernyataan itu disampaikan Suharyo dalam memperingati Hari Raya Natal 2023 di Gereja Katedral Keuskupan Jakarta.

"Sikap peduli. peduli terhadap siapa? macam-macam, saya memberikan contoh yang saya siapkan, peduli terhadap sesama, caranya banyak? misalnya konkrit sekali dalam catatan ini angka tengkes yang tinggi anak-anak yang kelaparan kurang gizi itu angkanya 21,6 persen," kata Suharyo saat jumpa pers, Senin (25/12/2023).

Lebih lanjut, Suharyo menyatakan, pembahasan itu penting disampaikan kepada seluruh jemaat Katolik yang hadir langsung mengikuti ibadah Misa Natal.

Sebab kata dia, hal itu selaras dengan tema Misa Natal yang diangkat pada tahun 2023 ini yakni 'Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi'.

Akan tetapi dari data yang dia catat itu, terdapat sisi ironinya.

Dimana, pada tahun 2022 dia mengatakan, masyarakat Indonesia kerap kali menyia-nyiakan makanan.

Adapun angka makanan yang menjadi sampah pada 2022 kata dia, jika ditafsirkan ke dalam rupiah, mencapai Rp330 Triliun.

"Di lain pihak membaca tulisan yang melaporkan di 2022 memang angkanya makanan yg dibuang sebagai sampah pada tahun 2022 kalau dirupiahkan jumlah 330 T," ujar dia.

Kondisi tersebut, mengerikan menurut Suharyo.

Sebab, banyak anak-anak Indonesia yang dilaporkan mengalami kurang gizi, namun di sisi lain ada masyarakat yang memiliki sifat mubazir.

"Ini mengerikan apa engga? sementara anak-anak kita kurang gizi eh makanan yang dibuang banyak," beber dia.

Melihat realitas tersebut, Suharyo menyatakan sejatinya ada banyak aspek yang harus bertanggung jawab dalam kondisi tersebut, terkhusus pemerintah.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved