Berita Viral

Viral Video Pria Tendang Mobil di Lampu Merah Krapyak Semarang, Satpol PP: Bolak-balik Ditangkap

Sebuah video menunjukkan pria menendang kendaraan pengendara di lampu lalu lintas Krapyak, Kota Semarang, Jawa Tengah viral di media sosial.

Instagram @infokejadian_semarang
Sebuah video menunjukkan pria menendang kendaraan pengendara di lampu lalu lintas Krapyak, Kota Semarang, Jawa Tengah viral di media sosial. 

TRIBUNJABAR.ID - Sebuah video menunjukkan pria menendang kendaraan pengendara di lampu lalu lintas Krapyak, Kota Semarang, Jawa Tengah viral di media sosial.

Video itu viral setelah diunggah oleh akun Instagram @infokejadian_semarang.

Dalam video viral itu terlihat seorang pria yang mengenakan kemeja dan celana pendek menendang mobil yang dikendarai oleh seorang pengendara.

Baca juga: Viral Nasib Ibu di Jember Melahirkan di Pinggir Jalan, Bidan Tak Berani Tolong: Takut Disalahkan

Pria itu tampak menatap begitu tajam ke arah kaca mobil korban.

"Tekke wong iki meneh (orang ini lagi), rak kapok-kapok," ucap akun tersebut dalam deskripsi postingan-nya.

Kasatpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto membenarkan adanya peristiwa tersebut.

Adapun informasi yang ia dapatkan, video yang viral itu memang terjadi di lampu merah Krapyak.

"Iya benar," jelas Fajar saat dikonfirmasi via WhatsApp, Rabu (20/12/2023), dikutip dari Kompas.com.

Ia mengatakan, pria yang meneror pengendara itu adalah Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).

Kini, ODGJ tersebut sudah diamankan oleh Satpol PP.

"Sudah ditangani," lanjutnya.

Fajar menjelaskan, pria ODGJ itu sudah berkali-kali meresahkan pengendara.

Satpol PP Kota Seamrang pun telah berulang kali untuk menangkapnya.

"Bolak-balik sudah ditangkap Satpol PP," paparnya.

Kini, ODGJ itu sudah dibawa ke rumah sakit jiwa.

Adapun sebelumnya, Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang juga telah mengantarkan ke rumahnya, akan tetapi pria tersebut kabur.

"ODGJ-nya sering kabur dari rumah," ucap Fajar.

Kisah Lainnya - Kasus Keluarga ODGJ di Bandung Jadi Korban Pungli Satgantar, Kadinsos: Kami Akan Cek Langsung

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung, Indra Respati, akan menindaklanjuti dugaan pungutan liar kepada keluarga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Sebelumnya, tersebar video berisi ketua panti rehabilitasi ODGJ Tanbihul Ghofirin di Cilacap, Jawa Tengah, mengeluhkan adanya puluhan pasien ODGJ dari Bandung yang awalnya akan dibiayai oleh Satgantar, namun tak ada sama sekali. 

Dia mengungkap, keluarga ODGJ itu telah dimintai uang jutaan rupiah tapi tak ada yang disalurkan ke panti.

Adanya dugaan-dugaan pungutan liar itu, Indra mengatakan, tentu tindak lanjutnya akan memintai keterangan terutama dari unit pelaksana teknis dinas (UPTD). 

"Apakah itu betul atau tidak, kami akan mengecek secara langsung. Soalnya sekarang UPTD-nya sedang melakukan penjemputan dari Cilacap. Mudah-mudahan besok atau lusa bisa kita konfirmasi terkait hal tersebut," kata Indra, Senin (4/12/2023). 

Indra menjelaskan, Satuan Tugas Penanganan Keterlantaran dan Disabilitas (Satgantar) itu kumpulan relawan yang membantu penanganan masalah sosial di lapangan karena SDM di UPTD ini jumlahnya terbatas.

Baca juga: Video ODGJ Diduga Dipalak Jutaan Rupiah Beredar, Kadinsos Jabar Minta Diusut Tuntas

"Sehingga mereka memiliki semangat, untuk membantu tugas-tugas penanganan masalah sosial di Kabupaten Bandung. Jadi penanganan ODGJ di Kabupaten Bandung, saat ini bahwa kami sedang melakukan penjemputan dan saat ini sedang dalam perjalanan dari Cilacap menuju Baleendah Kabupaten Bandung," ujar Indra.

Ia bersyukur ODGJ ini juga mendapatkan atensi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan dari Kementerian Sosial. 

"Jumlah yang saat ini dijemput, berdasarkan dari laporan Kepala UPTD dan Kabid Rehabilitasi Sosial adalah sebanyak 13 orang dari 23 pasien dari Kabupaten Bandung. Soalnya yang lainnya, ada yang tetap di sana karena permintaan keluarganya untuk dirawat di panti tersebut, " kata Indra. 

Indra mengungkapkan, setibanya di UPTD Baleendah, langsung dilakukan pengecekan selama tiga sampai tujuh hari. Kalau reunifikasinya berhasil, mudah-mudahan bisa bersatu lagi dengan pihak keluarganya. 

Ketika disinggung, tak ada biaya yang diterima oleh panti yang merawat ODGJ, menurut Indra, terkait ODGJ bukan kewenangannya. 

"Karena ketelantaran lah, kami menanganinya karena tentunya bukan masalah medis dan risiko. Tapi kami terkait ketelantarannya, sehingga kami turut serta membantu masyarakat kita yang kurang beruntung," katanya. 

Terkait dugaan pungli oleh Satgantar kepada keluarga pasien ODGJ, Indra dengan tegas mengatakan, Dinas Sosial maupun UPTD yang melakukan pelayanan terkait ODGJ tersebut tentunya tidak ada pungutan. 

"Sama sekali tidak pernah memungut biaya sepeser pun dalam rangka pelayanan sosial," ujar dia. 

Adanya dugaan-dugaan seperti itu, Indra, mengatakan, tentu tindak lanjutnya akan memintai keterangan terutama dari UPTD. 

"Apakah itu betul atau tidak, kami akan mengecek secara langsung," ucapnya.

Sebelumnya, viral di media sosial Ketua Panti Rehabilitasi ODGJ Tanbihul Ghofirin di Cilacap mengeluhkan adanya puluhan pasien ODGJ dari Bandung yang awalnya akan dibiayai oleh Satgantar namun tak ada sama sekali. 

Tak hanya itu, bahkan ia menyebutkan terdapat dugaan pungli kepada para keluarga pasien ODGJ yang dirawat di tempatnya, namun uang tersebut tak sampai ke panti. 

Dalam video tersebut, ketua yayasan itu menyampaikan keluhannya sambil duduk dan di sampingnya terlihat banyak orang yang berderet bahkan ada yang duduk di kursi roda. 

Ia menyebutkan awalnya pasien ODGJ tersebut dititipkan dan akan dibiayai Satgantar, relawan yang dibentuk Dinsos Bandung. Namun setelah sembilan bulan berjalan tak ada biaya masuk sedikit pun. 

Bahkan untuk makan, pasien ODGJ yang berjumlah 40 orang itu dibiayai oleh ketua yayasan tersebut. Ia juga mengaku telah menghubungi kepala dinas dan kepala UPTD namun tak ada respons.

Dia juga mengatakan, keluarga ODGJ yang dimintai uang ada yang Rp 3 juta hingga 15 juta. 

Dalam video tersebut, ia meminta bantuan kepada Penjabat Gubernur Jabar, Bey Machmudin, hingga Menteri Sosial, Tri Rismaharini. Video yang kini viral tersebut berdurasi 5,17 menit dan dibuat pada 2 Desember 2023. (*)

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

#Berita Viral

 

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved