Prof Fauzan Ali Rasyid Panelis Debat Cawapres dari UIN Bandung, Civitas Akademika Usul Ini

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dosen sekaligus pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Cecep Suryana merasa bangga atas terpilihnya Prof Fauzan Ali Rasyid sebagai salah satu panelis dalam debat calon wakil presiden 2024 yang digelar pada 22 Desember 2023.

Prof Fauzan Ali Rasyid merupakan Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN SGD Bandung.

"Jelas saya bangga sekali sebagai civitas akademika UIN Bandung, karena ada salah satu personel kami, seorang ilmuwan kami dipilih KPU untuk menjadi panelis debat perdana cawapres," ujarnya saat dihubungi, Selasa (19/12/2023).

Kebanggan kedua, kata Cecep, ialah Prof Fauzan sama-sama di HMI saat mahasiswa, hanya berbeda tahun lebih dahulu Cecep dibanding Prof Fauzan yang lebih muda, meski dalam hal guru besar lebih dahulu Prof Fauzan dan mempunyai jabatan prestisius sebagai Dekan FSH.

Baca juga: Sosok Prof Fauzan Ali Rasyid, Panelis Debat Cawapres, Tak Sekadar Dekan FSH UIN Sunan Gunung Djati

"Enggak sembarang orang bisa terpilih sebagai panelis di debat capres atau cawapres, karena kriterianya tinggi dan pasti seleksinya juga ketat," ujarnya.

Cecep Suryana pun menilai sosok Prof Fauzan Ali Rasyid figur yang sangat baik, ramah, tawadu ke senior, dan sangat hormat pada lebih senior termasuk kepadanya yang tak mempunyai jabatan apapun di kampus.

"Terasa sekali (Prof Fauzan) sosok humble. Dia tak pilih-pilih orang ketika mengobrol dengan sangat terbuka dan penuh persaudaraan. Sejak mahasiswa karakternya begitu, mudah dengan berbagai orang," katanya.

Dia pun melihat Prof Fauzan miliki keahlian politik hukum Islam, sehingga tepat sekali menjadi panelis debat.

Baca juga: Sosok Prof Fauzan Ali Rasyid, Panelis Debat Cawapres, Tak Sekadar Dekan FSH UIN Sunan Gunung Djati

"Kalau saya sih mengusulkan ke Prof Fauzan untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya mendasar ke semua cawapres terkait kondisi ekonomi saat ini dan masa depan Indonesia. 

"Negara Indonesia kan ada di Geo ekonomi dan Geo politik berbagai negara. Harus keluarkan konsep mereka (cawapres) bagaimana keluar dari jeratan gurita negara adidaya yang mencengkeram ekonomi, politik, dan hukum Indonesia. 

Jadi, kami ingin menunggu gagasan dan langkah yang bisa mereka realisasikan," ucapnya.(*)