Breaking News

Kisah Inspiratif

Kisah Wiwin Dwi Jayanti, Guru Berprestasi Mengajar di SMA Kristen, Ikhlas Meski Digaji Rp 300 Ribu

Seperti julukannya guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Itulah pula yang pantas disematkan pada Wiwin Dwi Jayanti, guru berprestasi rela gaji Rp 300

Editor: Hilda Rubiah
Surya.co.id/Galih Lintartika
Sosok Wiwin Dwi Jayanti, seorang guru berprestasi yang mengajar di sebuah SMA Kristen di Pasuruan. Ia tetap mengajar meski digaji Rp300 ribu.  

"Setelah lulus SD orangtua sudah tidak sanggup membiayai SMP"

"Setelah itu, saya dikasih kesempatan untuk sekolah di sini. Alhamdulillah, saya bisa sampai SMA bahkan sampai sekarang hampir menyelesaikan S3," tutur Wiwin.

Wiwin Dwi Jayanti mengaku bangga menorehkan sejumlah prestasi.

"Saya tidak menyangka menjadi juara. Ini pertama kalinya ikut olimpiade antar guru se-Indonesia. Alhamdulillah bisa juara pertama, meski persiapannya terbatas," ungkap Wiwin, Senin (11/12/2023).

Semua prestasi yang dicapainya itu ia dipersembahkan untuk SMA Kristen Bhaitani.

Alasan Pilih Mengajar di SMK Kristen Bhaitani: Ada Kepuasan Batin

Setelah lulus kuliah, Wiwin Dwi Jayanti sempat bekerja di beberapa industri termasuk di BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional).

Gaji besar yang ditawarkan malah tidak membuatnya betah bekerja di sana.

Keputusan berani diambil Wiwin. Ia memilih kembali ke sekolah tempatnya menimba ilmu sejak duduk di bangku SMP.

Wiwin mengakui ada kepuasan batin saat memberikan dan berbagi ilmu untuk anak-anak di sekolah.

Ia merasa bisa memberikan manfaat untuk anak-anak.

"Kalau mengajar itu bisa dikenal banyak orang," kelakarnya.

Baca juga: Viral Kisah Yudha, Guru Asal Pontianak yang Berhasil Raih LPDP ke Australia setelah Gagal 118 Kali

Padahal perbandingan remunerasi yang didapatkannya dari tempat bekerja pertama dengan tempat mengajar sekarang, bak langit dengan bumi.

Di tempat bekerja sebelumnya yang memang mentereng, Wiwin bisa mendapat gaji antara Rp 4 juta sampai Rp 8 juta per bulan.

Di SMA Kristen Bhatani ini, Wiwin hanya mendapatkan tidak lebih dari Rp 300.000, namun ia lebih memilih mengabdi sebagai pendidik.

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved