Debat Capres 2024

Debat Anies-Prabowo-Ganjar soal Korupsi Dinilai Bukan Debat Level Capres, Cuma Janji Kampanye

Gagasan mereka dinilai terlalu menyentuh ranah teknis dan dianggap hanya janji kampanye belaka.

Editor: Ravianto
WartaKota/Yulianto
Gaya busana para pasangan calon presiden dan wakil presiden di debat perdana. 

"Undang-Undang KPK harus direvisi sehingga KPK menjadi lembaga kuat kembali," katanya.

Kedua, dia menambahkan gagasan mengenai reward bagi masyarakat yang membantu proses penegakan hukum kasus korupsi.

Ketiga, Anies menyinggung soal standar etika bagi pimpinan lembaga anti-rasuah.

"Standar etika untuk Pimpinan KPK harus standar yang tinggi," kata Anies.

Kemudian capres nomor urut 2, Prabowo Subianto secara umum juga sepakat dengan usulan Ganjar terkait upaya pemberantasan korupsi.

Namun dia menambahkan agar pemberantasan korupsi dilakukan hingga ke akar.

"Saya dalam hal ini setuju dengan sikap dan jawaban Pak Ganjar untuk masalah korupsi. Kita harus berantas sampai ke akar-akarnya," ujar Prabowo.

Baginya, memperkuat lembaga-lembaga penegakan hukum sudah merupakan keniscayaan.

Selain lembaga penegak hukum, menurutnya tak kalah penting untuk memperkuat inspektorat di setiap kementerian.

"Kita harus perkuat juga Kepolisian, Kejaksaan, Ombudsman. Kita harus perkuat badan-badan yang membantu mitigasi korupsi: BPK, BPKP, inspektorat di setiap kementerian," kata Prabowo.

Sayangnya, seluruh usulan Anies-Prabowo-Ganjar terkait pemberantasan korupsi itu dinilai merupakan hal teknis yang bisa diurus bawahannya.

Padahal masih ada hal-hal fundamental yang diperlukan dalam penanganan korupsi.

"Kita bicaranya soal paradigma, soal bagaimana kemudian konsistensi antara perkataan dan perbuatan," kata Wakil Ketua LP3HI, Kurniawan Adi Nugroho.

Sebagai pemimpin negara kelak, capres bakal dihadapkan dengan dilema berbagai kepentingan dalam membuat kebijakan.

Karena itulah, hal-hal teknis tak semestinya menjadi sorotan utama untuk level capres.

"Ketika dia mengeluarkan kebijakan, 'Itu sudah sesuai enggak sih dengan jiwa saya? Apakah saya itu orang yang bersih jika saya mengeluarkan kebijakan untuk membersihkan juga? Kalau saya orang kotor, maka cenderung kebijakan yang dikeluarkan cenderung kotor atau setidaknya memfasilitasi orang baik berbuat kotor,'" ujar Kurniawan.(*)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ashri Fadilla

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved