Warga Lumajang Copot Stiker Caleg yang Ditempel di Jendela Rumahnya, Malah Disomasi Timses Si Caleg

Somasi dilayangkan Timses caleg tersebut setelah pemilik rumah melepas stiker tersebut sambil memvideokan lantas mengunggahnya di media sosial.

|
Editor: Ravianto
ERWIN WICAKSONO/TRIBUNJATIMTIMUR.COM
Viral cerita TikToker Lumajang disomasi Partai NasDem lantaran unggah video copot stiker yang tertempel di jendela rumahnya, Rabu (29/11/2023). (Tangkapan Layar TikTok Agos Gemoy, ERWIN WICAKSONO/TRIBUNJATIMTIMUR.COM) 

"Kan saya pribadi nggak ada terkait dengan orang lain (soal permintaan maaf)," katanya.

Mediasi ini pun dibenarkan pula oleh Agus.

Senada dengan Riko, mediasi dan permintaan maaf dari Riko bukanlah mengatasnamakan partai.

Agus pun mengungkapkan dirinya dengan Riko kini sudah sepakat untuk saling memaafkan.

"Benar mas (mediasi digelar). Tapi mediasi secara pribadi bukan lembaga. Secara personal kita tidak ada problem lagi," katanya.

Namun, Agus mengungkapkan dirinya belum bertemu dengan pihak dari DPC NasDem Lumajang hingga saat ini.

"Tapi secara kelembagaan, mereka belum menghubungi saya," tuturnya.

Timses Caleg NasDem Lumajang Masih Buka Pintu Maaf ke Agus

Sementara pihak Charles Meikyansyah lewat tenaga ahlinya, Wildan Abdul Aziz mengungkapkan pihaknya masih membuka pintu maaf bagi Agus.

"Kita minta untuk secara baik-baik untuk menghapus video ternyata tidak ada etikat baik. Akhirnya timses melakukan somasi,"

"Kami tunggu itikad baiknya, kami tidak ambil pusing. Target suara kami masyarakat Lumajang dan Jember, jadi tak hanya Agus gemoy. Kami tetap jalan kampanye positif," jelasnya.

Selain itu, Wildan menyebut motif Agus membuat video itu karena ingin viral.

"Kami konfirmasi ke pembuat video, bahwa dia minta maaf dan pengen viral. Ini kami masih ada bukti chatnya," katanya.

Baca juga: Jalan Terjal Sekjen PDIP Dekati AMIN, Dibalas Sindiran NasDem hingga Komentar Anies dan Ganjar

Namun, pernyataan Wildan itu dibantah oleh Agus.

Agus menegaskan bahwa video yang diunggahnya itu semata-mata untuk mengedukasi kepada masyarakat.

"Bahasanya bukan pengen viral. Jadi motif saya membuat video itu memang sengaja memviralkan."

"Kenapa harus viral? Karena kalau tidak viral, edukasi kepada masyarakat ini tidak akan sampai kan," tegasnya.(TribunJatim-Timur)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved