Kampanye Pemilu 2024

"Jangan Epes Meer!" Kata TB Hasanuddin kepada Kader PDI-P di Sumedang tentang Intimidasi Pihak Lain

TB Hasanuddin mengimbau para kader PDI-P untuk tetap bekerja dengan maksimal tanpa menghiraukan apa yang dikatakan orang-orang dari luar partai.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Anggota Komisi I DPR RI fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Mayjen TNI (Purn.) Tubagus Hasanuddin, saat diwawancara Tribunjabar.id, di Pamulihan, Sumedang, Sabtu (2/12/2023). 

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Anggota Komisi I DPR RI fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Mayjen TNI (Purn.) Tubagus Hasanuddin, meneruskan pernyataan Megawati Soekarnoputri bahwa kepemimpinan Presiden Joko Widodo telah seperti apa yang dilakukan Orde Baru.

Bahkan Hasanuddin menilainya lebih, sebab baru di zaman ini ada operasi intelijen yang dilakukan tanpa dasar hukum yang jelas.

"Kalau prediksi Bu Mega (zaman Jokowi) sudah mirip seperti Orde Baru, (yang terjadi) di lapangan, ya!" kata Hasanuddin seusai rapat internal PDI-P di Pamulihan, Sumedang, Sabtu (2/12/2023).

Dia mencontohkan, saat ini telah terjadi kasus-kasus di mana ada pencabutan lambang PDI-P seperti bendera, atau ada aparat tanpa surat perintah yang jelas masuk ke kantor DPD PDI-P, bahkan kantor DPC.

"Itu, kan, intimidasi," kata Hasanuddin.

Dia meminta agar tidak ada lagi aparat mana pun yang melakukan hal serupa.

Sebab, saat ini zaman sudah berbeda dan mungkin jika hal tersebut terus terjadi akan menimbulkan gejolak dari rakyat.

"Kami sudah membentuk panja netralitas TNI dan Panja netralitas Pemilu. Aparat yang mestinya nertal tapi tidak netral, dilaporkan,"

"Di wilayah dapil saya (Sumedang-Majalengka-Subang), laporkan ke PAC PDI-P lalu diteruskan ke saya, laporkan kepada DPD lalu diteruskan ke saya, atau lapor ke saya langsung," katanya.

Sebaliknya, di tengah nuansa yang dinilai Hasanuddin intimidatif ini, dia mengimbau para kader PDI-P untuk tetap bekerja dengan maksimal tanpa menghiraukan apa yang dikatakan orang-orang dari luar partai.

"Ya saya perintahkan kepada kader, jangan epes meer (mudah kena mental) untuk terus berjuang."

"Jangan didengar kalau ada imbauan-imbauan untuk jangan coblos Ganjar-Mahfud atau PDIP, karena itu terus dihembuskan."

"Terus berjuang, bicarakan kepada rekan-rekan, sahabat, yang paling baik, menangkan Ganjar, lalu konsolidasikan," katanya.

PDIP di Jawa Barat menargetkan kemenangan pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud sebanyak 51 persen. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved