Istri Capres Anies Baswedan Temui Emak-emak di Bandung dan Deklarasikan Relawan Oren Manis

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Istri calon presiden nomor urut satu, Anies Rasyid Baswedan, yakni Fery Farhati, menjumpai para tokoh perempuan di Hotel Grand Preanger, Kota Bandung, Minggu (3/12/2023).

Fery didampingi Netty Prasetiyani, yang merupakan anggota DPR RI dari PKS sekaligus istri Ahmad Heryawan. 

Fery hadir ke sarasehan ini dalam rangka menyampaikan beberapa hal berkaitan dengan peran perempuan dan bagaimana Amin (Anies-Muhaimin) akan menjalankan program-program terkait perempuan.

"Alhamdulillah sarasehan ini berjalan lancar. Dan peserta (ibu-ibu) yang hadir penuh rasa semangat. Insyaallah ini bakal menjadi titik awal perubahan ke depannya menuju pilpres 2024," ujar Fery.

Dalam kesempatan ini pun, mereka mendeklarasikan komunitas relawan yang diberi nama Oren Manis (Orang Keren Menangkan Anies).

Relawan ini, kata Fery, merupakan wadah untuk para ibu yang keren dan mau membawa perubahan bagi Indonesia supaya bisa bergerak bersama dalam menyukseskan Anies-Muhaimin di pilpres 2024.

"Mudah-mudahan ikhtiar mereka bisa terlaksana sambil diiringi doa kami semua, insyaallah keberhasilan dicapai," katanya.

Netty menambahkan, sesuai dengan arahan Ketua DPW PKS Jabar, Haru Suandharu, bahwa mereka ingin memenangkan Amin sampai 80 persen, khususnya di Jabar.

Artinya, semua mesti bekerja keras dalam mengaktivasi semua potensi suara.

"Bukan hanya wilayah kota, tapi kami ingin meraup suara di pelosok dan desa, karena demokrasi kami ini kan one man one vote."

"Jadi, kami harap kelompok perempuan yang hadir menjadi salah satu upaya kami dalam mendulang suara."

"Kami yakin setengah pemilih adalah perempuan dan banyak sekali anggota keluarga yang memutuskan pilihannya itu sama dengan ibunya."

"Jika ibunya pro pada perubahan, ya mudah-mudahan berdampak pada pilihan keluarga," ucap Netty.

Peserta yang hadir dalam kegiatan ini antara lain dari organisasi masyarakat, akademisi, pengusaha, sampai aktivis pemberdayaan masyarakat