Truk Pengangkut Tabung Gas Meledak

"Sangat Berbahaya!" Kata Tim Investigasi KNKT soal Kecelakaan Ledakan Gas CNG di Cibadak Sukabumi

KNKT sebagai lembaga independen milik pemerintah yang melaksanakan investigasi kecelakaan transportasi perlu menyelidiki peristiwa tersebut.

Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Dian Herdiansyah
Investigator KNKT Bidang Lalintas, Julfikar 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyebut ledakan gas di jalan nasional Sukabumi-Bogor, tepatnya di Kampung Lodaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, masuk kategori sangat berbahaya.

Investigator KNKT Bidang Lalintas, Julfikar, mengungkapkan, truk yang membawa muatan gas hingga meledak menyebabkan dua orang meningga di jalan Cibadak masuk pada salah satu kategori kecelakaan sangat berbahaya.

Berdasarkan kategori, kecelakaan ledakan gas compressed natural gas (CNG) sangat berbahaya.

KNKT sebagai lembaga independen milik pemerintah yang melaksanakan investigasi kecelakaan transportasi perlu menyelidiki peristiwa tersebut.

Baca juga: Tim Investigasi KNKT Turun Tangan Selidiki Meledaknya Gas yang Tewaskan 2 Orang di Cibadak Sukabumi

"Artinya, PP 62 Tahun 2013 KNKT bertugas melakukan investigasi terhadap kecelakaan yang sangat berbahaya, karena memang tabung CNG yang meledak hingga menyebabkan korban jiwa dan sejumlah korban lainnya luka-luka," ungkap Julfikar di lokasi kejadian ledakan Gas NCG di Cibadak Sukabumi, Rabu (29/11/2023).

Julfikar menyebutkan, daya ledak tabung CNG bisa mencapai kekuatan 200 bar.

"Artinya, ini bisa berpotensi merusak di area sekitar radius 50 meter akibat dari ledakan itu," ucapnya.

Julfikar menjelaskan, jenis gas CNG yang meledak di Cibadak tersebut berbeda dengan gas elpiji yang biasa digunakan memasak oleh warga, yang apabila bocor akan ketahuan.

"Gas CNG ini bilamana ada bocor tidak berbau, tidak seperti LPG. Kalau gas CNG bocor tidak akan kecium baunya."

"Aritnya, ada risiko juga bila terjadi kebocoroan yang bisa mengakibatkan ledakan seperti ini," jelasnya.

Apabila kejadian serupa terulang kembali, Julfikar mengimbau agar dilakukan mitigasi supaya tidak terjadi kecelakaan yang mengakibatkan korban warga sekitar.

"Jadi untuk ke depannya, bila suatu tabung bocor, warga harus dievakuasi radius 50 meter," katanya.

Sebelumnya diberitakan, tim Investigasi dari KNKT melakukan pemeriksaan di sejumlah titik lokasi kejadian mulai dari lokasi ledakan hingga bangunan-bangunan yang mengalami kerusakan.

Mereka juga melakukan pengecekan titik radius dampak hentakan ledakan baik dari arah ke Bogor maupun ke arah Kota Sukabumi.

Ledakan tabung gas tersebut diduga dari kebocoran. Akibat kejadian tersebut dua orang meninggal dunia.

Tidak hanya itu, ledakan tabung gas CNG juga merusak sejumlah bangunan warga, mulai dari rusak ringan hingga berat. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved