Komunitas Barisan Sunda Ajak Milenial Lestarikan Kebudayaan Sunda, Ada Kalimat Kuno yang Berpengaruh
Komunitas Barisan Sunda Asli menggelar road show & talk show ke sejumlah situs sejarah untuk menceritakan sejarah dan kebudayaan Sunda kepada milenial
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Komunitas Barisan Sunda Asli (BSA), menggelar road show dan talk show ke sejumlah situs sejarah untuk menceritakan sejarah dan kebudayaan Sunda kepada kalangan milenial dan Gen Z.
Ketua BSA, Robi Gusman mengatakan, kegiatan tersebut dilakukan untuk mengajak semua kalangan dari Gen Z, kalangan milenial, maupun seluruh masyarakat supaya tetap semangat dalam melestarikan kebudayaan Sunda.
Diskusi sejarah dan kebudayaan Sunda dilakukan di Taman Rekreasi Geopark Batu Ampar atau Batu Mahpar, Tasikmalaya dan mengangkat tema 'Tatanen Hirup'.
"Konsep kehidupan itu ada di dalam kebudayaan, seperti religi, kesenian, dan adat istiadat. Kalau kebudayaan dijadikan patokan hidup, manusia juga akan melakukan Tatanen Hirup," ujar Robi, dalam keterangannya, Selasa (28/11/2023).
Robi mengatakan, Batu Ampar atau Mahpar di kaki Gunung Galunggung merupakan peninggalan leluhur masyarakat Sunda.
Sejumlah benda berusia ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu berada di tempat tersebut.
Baca juga: Solusi Kekeringan di Situ Gede Tasikmalaya, Warga Harap Mata Air Galunggung Dialirkan ke Sana
"Ada salah satu manuskrip yang sangat berpengaruh untuk anak dan cucu yang khususnya lahir di Jabar. Salah satu amanat Galunggung adalah Hananguni Hanamangke, Tan Hananguni Tan Hanamangke, artinya kalau tidak ada dulu tidak ada sekarang," katanya.
Manuskrip tersebut, kata dia, merupakan salah satu naskah untuk mencegah peradaban asing masuk ke tanah Sunda khususnya di Galunggung.
Kalimat kuno tersebut juga memiliki arti yang sangat berpengaruh pada kehidupan manusia.
"Jadi, kita harus tetap ingat ke leluhur kita. Bahwa leluhur kita telah menciptakan parit dan bendungan dari dulu kala tidak menutup kemungkinan bendungan dan parit yang Belanda buat pun mengikuti cara kita dengan menciptakan parit ataupun bendungan mereka yang ada saat ini dan dicontoh oleh Belanda zaman dulu. Jadi, leluhur kita itu orang-orang yang sangat pintar, dan generasi-generasi muda seperti kita harus mengikuti spirit mereka dan berhubungan dengan Tatanen Hirup," ucapnya.
Bendahara Umum BSA Zakaria Fadillah menambahkan, generasi muda seperti Gen Z dan milenial, harus turut serta menjaga dan memelihara budaya-budaya yang sudah ditinggalkan oleh nenek moyang.
Jangan sampai, kata dia, budaya yang ada di bangsa ini terkubur oleh budaya-budaya barat yang kian banyak masuk ke negara kita sendiri.
Menurutnya, ada istilah 3M yang harus dilakukan oleh generasi muda untuk menjaga kebudayaan bangsa ini.
"Yaitu mengenal, mempelajari, dan memperkenalkan. Mengenal dan mempelajari budaya yang ada di bangsa ini, dan memperkenalkan budaya kita kepada orang lain, dengan cara promosi tentang budaya itu sendiri di media sosial atau bahkan turut aktif dan mengikuti kegiatan kebudayaannya, itulah salah satu bentuk kita untuk turut serta menjaga dan melestarikan budaya-budaya yang ada di Indonesia,“ ujar Zakaria Fadillah.
Baca juga: Chord Gitar Bubuy Bulan, Lagu Sunda Hits yang Dinyanyikan Nining Meida, Lengkap dengan Liriknya
Sementara itu, Agus Penjaga Taman Rekreasi Geopark Batu Ampar atau Batu Mahpar mengatakan bahwa tempat tersebut memiliki hamparan batu sepanjang 29 kilometer.
Gedung DPRD Kota Tasikmalaya Langsung Diperbaiki setelah Tadi Malam Dirusak Pendemo |
![]() |
---|
Melestarikan Budaya Lokal, Dompet Dhuafa Adakan Voluntrip "Kaulinan Barudak" di Kampung Naga Tasik |
![]() |
---|
Innalillahi Yetty Widjaja Penyanyi Lawas asal Tasikmalaya Ditemukan Meninggal Dunia, Tenar Era 80-an |
![]() |
---|
Apes Nasib Maling Motor di Pangandaran, Terjun ke Jurang, Nyaris Diamuk Massa, Ujungnya Ditangkap |
![]() |
---|
Tingkatkan Budaya Literasi, Kemenkum Jabar Beri Catatan Penting Raperda Perpustakaan Tasikmalaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.