Berita Viral

Pria Obesitas 200 Kg di Jakarta Dramatis saat Dievakusi, Damkar Putar Otak, Diangkut dengan Cara Ini

Seorang pria obesitas berbobot 200 kg di Jakarta ini dievakuasi secara dramatis oleh Damkar

Editor: Hilda Rubiah
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Petugas damkar mengevakuasi pria obesitas berbobot 200 kilogram dari indekos di Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (26/11/2023)  

TRIBUNJABAR.ID - Seorang pria obesitas di Jakarta ini dievakuasi secara dramatis oleh Damkar.

Damkar harus memutar otak untuk bisa mengevakuasi pria obesitas dengan berat badan mencapai 200 kg.

Pasalnya pria obesitas berbobot 200 kg tersebut tinggal di sebuah indekos di lantai dua, di Pademangan I, Pademangan, Jakarta Utara.

Pria obesitas tersebut berinisial DW (43).

Petugas Damkar Jakarta Utara dari sektor Ancol mengevakuasi DW pada Minggu (26/11/2023).

Baca juga: Viral Sungadi Pria Obesitas 165 Kg, Sehari Makan 8 Porsi, Kabur Tak Mau Periksa Saat Ada Ambulans

Evakuasi berjalan dramatis lantaran Damkar harus bersusah payah mengangkut DW dengan tehnik vertical rescue dari kantai 2 kos-kosan ke lantai dasar.

Pantauan di lokasi, proses evakuasi pria obesitas ini dilakukan empat personel pemadam kebakaran.

Petugas masuk ke dalam kamar kos DW dan naik ke lantai dua sambil mempertimbangkan metode evakuasi yang tepat.

Menggunakan tali tambang dan tandu, petugas mulai memasuki kamar DW serta perlahan mengangkut tubuhnya yang sedang sakit keluar kamar.

Tubuh DW lalu diangkat ke atas tandu dan petugas membuat simpul menggunakan tali tambang.

Tali tambang yang sudah diikatkan ke tandu lalu disambungkan ke besi penyangga.

Kemudian, tandu pengangkut tubuh DW diturunkan perlahan ke lantai dasar.

Perwira Piket Sudin Gulkarmat Jakarta Utara Sektor Ancol, Hendro mengatakan, evakuasi ini dilakukan setelah ada permintaan dari keluarga terkait kondisi DW yang perlu diantar ke rumah sakit.

Hendro mengatakan, setelah ditimbang, berat DW mencapai sekitar 200 kilogram.

"Evakuasi ini ada permintaan dari warga, pasien obesitas yang berat badannya kurang lebih 200 kilogram," ucapnya di lokasi.

Proses evakuasi pun dilakukan dengan metode vertical rescue.

Metode ini kerap kali menjadi andalan untuk proses pengangkutan pasien dari tempat tinggi.

"Keluarga korban minta dievakuasi dan kita dari lantai 2 menggunakan tandu dan teknik lainnya menggunakan tali," jelas Hendro.

Hendro menambahkan, evakuasi pria obesitas ini berhasil dilakukan setelah petugas menemui beberapa kendala.

Kendala yang dimaksud misalnya kondisi kamar yang tercemar bau tidak sedap dan ruangannya yang sempit.

"Ada kesulitan karena sudah lama dia BAB, itu saja sih sebenarnya, bau, kemudian lokasinya sempit dan aksesnya sulit," jelas Hendro.

Setelah berhasil diturunkan dari kamar kosnya, DW kemudian dibawa menggunakan mobil ambulans ke Rumah Sakit Royal Progress, Tanjung Priok, Jakarta Utara guna mendapatkan penanganan medis.

Baca juga: Masih Ingat Arya Permana? Bocah yang Sempat Obesitas, Begini Kondisinya Kini, Dibantu Ade Rai

Kisah Serupa - Pria Berbobot 130 Kg Dievakuasi Damkar

Sebelumnya, pada September lalu seorang pria berbobot 130 kg juga dievakuasi Damkar.

Seorang pria obesitas berbobot 130 kilogram di Kramat Jati membutuhkan bantuan petugas pemadam kebakaran.

Ia tak bisa berjalan karena kakinya patah.

Lantas pria berusia 43 tahun itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Herminda Jatinegara.

Jajaran Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur melakukan evakuasi pasien obesitas berbobot 130 kilogram.

Pasien yakni, Amaraya Bahy (43) dievakuasi dari RS Hermina Jatinegara ke rumahnya di wilayah Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, pada Sabtu (2/9/2023).

Kepala Regu Pemadam Sektor Jatinegara, Sugiyanto mengatakan evakuasi dilakukan setelah kondisi Amaraya yang mengalami patah tulang kaki dinyatakan membaik dan dapat menjalani rawat jalan.

"Setelah (dirawat) tiga hari beliau sudah sembuh tapi belum bisa (berjalan), karena patah kaki beliau minta bantuan untuk proses pengangkatan," kata Sugiyanto di Jakarta Timur, Sabtu (2/9/2023).

Proses evakuasi ini melibatkan petugas ambulans gawat darurat (AGD) Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dan Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur.

Secara perlahan mereka mengevakuasi pasien dari ruang perawatan RS Hermina Jatinegara ke unit ambulans menggunakan tandu, untuk selanjutnya dibawa ke rumah.

Lima personel Damkar bertugas membopong pasien menggunakan tandu, sementara dua petugas AGD Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan pemantauan kondisi saat evakuasi.

"Untuk proses evakuasi butuh peralatan karena berat badan 130 kilogram. Tandu yang bisa tidak bisa menampung berat badan, sehingga kita menggunakan tandu basket," ujarnya.

Butuh waktu sekitar 30 menit untuk proses evakuasi pasien dari RS Hermina Jatinegara hingga unit AGD Dinas Kesehatan DKI Jakarta tiba di rumah pasien pada pukul 17.20 WIB.

Sugiyanto menuturkan dalam proses evakuasi pihaknya hanya sempat mengalami kendala saat menurunkan pasien dari unit ambulans ke rumah karena kondisi ruang berkelok.

"Untuk kendala enggak banyak, dari segi berat badan untuk masuk ke rumah saja agak berkelok-kelok. Dari Damkar membutuhkan lima orang karena kondisinya," tuturnya.

Artikel ini diolah dari TribunJakarta

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved