Anggota DPRD Jabar Komisi II Minta Pemprov Perbaiki Akses Menuju Wisata dan Sektor Pertanian

Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat, Anwar Yasin mendorong pemerintah provinsi Jabar untuk melakukan perbaikan-perbaikan jalan menuju lokasi wisata

Istimewa
Drs H Anwar Yasin, Anggota DPRD Provinsi Jabar dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat, Anwar Yasin dari Fraksi PKS mendorong pemerintah provinsi Jabar untuk melakukan perbaikan-perbaikan jalan menuju lokasi wisata, terlebih jika lokasi wisatanya ke daerah lahan pertanian dengan memperbaiki irigasinya juga jalannya.

Pasalnya, kata Anwar, hasil tani yang membuat menjadi mahal ialah transportasinya dari tempat produsen ke konsumen yang berat, sehingga petani tak bisa menjual mahal dan konsumen tak bisa mendapatkan harga murah.

"Saya berharap pemerintah bisa perbaiki atau untuk jalan menuju pertanian dan industri, semisal di Indramayu, memfokuskan pertanian, menghidupkan perkebunan agar jangan sampai bertentangan yang membuat Indramayu mati dan petani menjadi buruh karena sulit lahannya, seperti di Karawang banyak petani yang habis lahannya menjadi kontrakan dan mengancam akan ketahanan pangan," ujarnya, Rabu (15/11/2023) di Gedung DPRD Jabar.

Selain itu, kata Anwar yang kini bakal maju sebagai caleg DPR RI, menyebut kabupaten Cirebon juga harus dibangun karena di sana ada kekhasan, seperti batik yang perlu adanya sentuhan teknologi.

"Kita harus memajukan perbatikan, namun terkadang banyak produk Indonesia itu dicuri negara lain, karena teknologinya sudah canggih, semisal membuat batik hingga ada terkait ukiran Jepara. Jadi, mereka bisa memiliki teknologi yang memakai mesin canggih dan perlu tingkatkan dalam hal ini," ujarnya.

Anwar mengharapkan pemerintah bisa memberikan teknologi pengembangan terkait perbatikan, sehingga ketika nanti orang datang ke Kertajati atau Cirebon bisa memakai batik, dan di pesantren-pesantren ada ekstrakulikuler yang bisa mengingatkan santri untuk berwirausaha.

"Sekolah lengkap itu ya pesantren. Dan pesantren juga merupakan sekolah akhirat dan dunia, dengan memperkuat lewat penambahan teknologi bukan merusak kurikulumnya. Sebab, pesantren sudah hidup dan pemerintah tak perlu mengatur kurikulumnya yang sudah ada sejak sebelum merdeka, melainkan pemerintah mesti mempermudah pesantren bukan mempersulitnya," katanya seraya menyebut dari pesantren harus ada pengembangan yang bisa menyebabkan santri bisa lebih hebat.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved